ChanelMuslim.com – Rakyat dan pemerintah Yordadia secara formal sepakat menolak deal of century yang diumumkan beberapa hari lalu oleh Presiden Amerika Donald Trump. Hal tersebut ditegaskan dalam sebuah festival yang diadakan oleh Asosiasi Kontraktor Yordania, Selasa kemarin (4/2/2020). Mereka menegaskan bahwa rencana Trump tersebut tidak hanya menarget Palestina saja, namun juga Yordania dan negara Arab lainnya. Karena itu Yordania bersatu untuk menolak, mengutuk dan menggugurkan rencana tersebut.
Dalam festival yang dihadiri para tokoh masyarakat dan pemerintah tersebut, para pembicara menegaskan bahwa Yordania mendukung rakyat Palestina, yang memberi inspirasi dalam melawan penjajah dan menolak untuk melepaskan konstanta Palestina.
Uskup Agung Sebastia dari Keuskupan Agung Ortodoks Yunani, Atallah Hanna, mengatakan, "Kami yang berdiri hari ini di perhelatan nasional ini, baik yang Kristen dan Muslim, untuk menegaskan kesatuan dan kearaban al-Quds." Dia menegaskan bahwa kota perdamaian ini akan tetap menjadi kota Arab Palestina untuk selamanya.
Hanna menambahkan, “Deal of Century yang diumumkan Trump tersebut akan hilang ke tong sampah sejarah. Sama seperti konspirasi-konspirasi sebelumnya terhadap rakyat Palestina, yang tetap teguh mempertahankan tanahnya meskipun semua upaya dilakukan untuk mengacaukan dan memecah belas barisan mereka.”
Sementara itu Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Yordania, Atef Tarawneh, menegaskan bahwa Yordania telah berkomitmen untuk melindungi situs-situs suci Islam dan Kristen di Palestina, menolak segala upaya untuk melikuidasi masalah Palestina, termasuk deal of century yang baru saja diumumkan Amerika.
Dia menambahkan, ada konsensus resmi melalui lembaga-lembaga konstitusional, dan konsensus rakyat melalui perwakilan partai, serikat pekerja dan organisasi pemuda dalam masalah ini. Dia menyatakan bahwa parlemen Arab akan segera bertemu di Amman untuk menyatukan sikap terhadap rencana Trump tersebut. Yang disebutnya sebagai bentuk keberpihakan Amerika pada negara penjajah Israel, agresi dan penindasan yang dilakukannya.
Sementara Ketua Dewan Sindikat Profesional Yordania, Mazen Irsheidat, mengatakan bahwa sikap sindikat profesi Yordania sudah jelas, menolak mutlak deal of century. Dia menegaskan perlunya mengambil langkah-langkah praktis untuk menggagalkan rencana tersebut secara hukum setelah gagal baik di tingkat rakyat maupun internasional.
Dia meneegaskan bhawa konflik dengan Israel adalah konflik eksistensi. Karena itu rakyat Yordania siap menanggung beban ekonomi yang mungkin timbul dari sikap pemerintah dan rakyat yang menolak kesepakatan Trump-Netanyahu tersebut.[ah/pip]