ChanelMuslim.com –Ustaz Fahmi memaknai bahwa hadirnya musibah bencana alam ini bagian dari hukum alam dan bentuk kasih sayang Allah terhadap umatnya.
“Bencana musibah itu sudah tercatat. Allah Swt sudah menetapkan ini adalah sunatullah, bencana itu kombinasi antara sunatullah dan kasih sayang Allah, Allah kasih kesempatan kita untuk bertaubat kesempatan kita untuk solidaritas. Allah kasih kesempatan kita memberi dan berbagi jadi banyak sekali hikmahnya, jangan kita merasa galau dengan banyaknya musibah justru ini sebagai sarana kita untuk mengingat Allah dan memperbaiki diri, termasuk cara memperbaiki diri dengan cara apa dengan berderma, berbagi, dan saling memberikan perhatian dan pertolongan kepada saudara kita,” ungkap Ustaz Fahmi, Sarjana Alquran lulusan Universitas al-Azhar Kairo dalam pelepasan Kapal Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk Sulawesi Barat pada Rabu, (27/01/2021) di Pelabuhan Sunda Kelapa.
Seremoni pelepasan Kapal Kemanusiaan ini dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin, Presiden ACT Ibnu Khajar, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata, Dadang Solihin.
Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin mengatakan bahwa tahun ini menjadi tahun yang memprihatinkan bagi masyarakat Indonesia, belum reda dampak pandemi menggerogoti sendi-sendi kehidupan bangsa, tidak lama, Indonesia diuji dengan beragam bencana alam yang terus berganti, akan tetapi perlu disadari bahwa musibah adalah cara Allah memberikan kasih sayang, karena di sana adanya kebersamaan, jangan selalu menyalahkan alam ketika musibah terjadi, tapi jadikan sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri.
Ia juga menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat bahwa adanya musibah ini manjadikan bangsa yang optimis, manusia yang ikhlas dan berpikir positif.
“Musibah yang sesungguhnya sudah sangat sering kali menimpa negeri ini dari tahun sebelumnya hingga tahun ini. Dari pandemi diikuti oleh resesi, tidak berlanjut dengan depresi, Allah hadirkan bencana, yaitu bencana alam yang marak terjadi di awal tahun ini. Mari kita maknai dengan hati yang ikhlas dan pikiran yang positif, bahwa bangsa ini bukan bangsa yang lemah namun menjadi bangsa yang kuat,” ujar Ahyudin.
Ia melanjutkan, Allah menjadikan bangsa ini yang kuat, tidak pesimis, namun bangsa yang optimis. Tidak akan lahir bangsa yang besar jika Allah tidak memberikan musibah. Bangsa ini bangsa terbaik dalam menghadapi segala musibah.
Ahyudin juga berharap semoga semua masyarakat Indonesia bisa terus bertahan ditengah peristiwa dan bencana alam yang terus berganti menjadi bangsa yang optimis bangsa yang dapat membantu sesama.
“Bencana ini bukan kehendak kita, tetapi Allah menghadirkan kepada kita agar kita berbaik sangka, karena dengan seperti ini dapat menjadi bangsa yang kuat, yang hebat, humanis, bangsa yang bisa mengurus bangsa di dunia, 72 negara atas nama bangsa ini,” tambahnya.
ACT terus bersinergi, berusaha menjadikan bangsa yang dermawan bangsa yang peduli, dan adapun jenis bencana yang terjadi di tahun ini adalah bentuk kasih sayang Allah Swt.
Untuk diketahui, ACT telah memberangkatkan kapal kemanusiaan sebanyak 17 kali. Ada 1.000 ton logistik yang terkumpul, bahkan dalam 10 hari, logistik mencapai 4000 ton lebih.
“Kehebatan dan kedermawan bangsa ini tidak ada bandingannya di dunia. Jangan bertengkar dan berpecah belah, jadikan ini spirit kita. Sebanyak 40 truk sebelumnya sudah berangkat ke Mamuju, Kalsel, dan wilayah lainnya, 76.000 masyarakat ikut menyumbang, 71 cabang ACT terus menggalang dana,” ungkap Ahyudin sebagai Ketua Dewan Pembina ACT.
Pada tahun-tahun sebelumnya, sebagai program unggulan ACT, Kapal Kemanusiaan pernah mengirimkan bantuan untuk warga terdampak gempa di Lombok, Palu, Sigi, dan Donggala, musibah kelaparan di Papua bahkan bantuan ke Palestina, Bangladesh (Rohingya), hingga ke Somalia.[ind/Walidah]