DOA panjang umur lazim di masyarakat. Setiap ada momen ulang tahun, doa ini selalu diucapkan.
Islam membolehkan doa meminta panjang umur. Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mendoakan seorang sahabat bernama Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dengan doa ini.
“Ya Allah, banyakkanlah hartanya, banyakkan anaknya, panjangkan hidupnya, dan ampunilah dia.” (HR. Bukhari)
Doa itu diucapkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sewaktu Anas bin Malik masih kecil. Dan karena doa itu, Anas bin Malik menjadi satu-satunya sahabat Nabi yang wafatnya paling akhir dari hampir semua sahabat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya tentang manusia yang paling baik. Nabi menjawab, “Yang panjang umurnya dan baik amalnya.” (HR. At-Tirmidzi)
Jadi, bukan sekadar panjang umur. Tapi juga bagus amalnya.
Namun dalam riwayat yang lain, suatu kali salah seorang istri Nabi bernama Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha pernah berdoa agar ia dan suaminya (Rasulullah) panjang umur.
Nabi pun berkomentar yang isinya kira-kira apakah tidak lebih baik kau doakan agar aku masuk surga dan agar Allah melindungi kamu dari azab neraka.
Hakikat hidup di dunia itu ujian. Keadaan apa pun bernilai ujian. Orang kaya sebenarnya sedang diuji dengan kekayaannya. Orang good looking sebenarnya sedang diuji dengan good lookingnya. Pejabat juga sedang diuji dengan amanah jabatannya.
Begitu pun dengan orang yang hidupnya susah. Ia sedang diuji dengan keadaan susahnya: miskin, sakit, tertimpa bencana, dan lainnya.
Siswa mana pun biasanya tidak suka berlama-lama ketika dalam ujian. Pusing. Rasanya hampir tidak ada yang berharap bisa menjalani ujian sekolah selama satu bulan penuh.
Dan semua manusia yang hidup tidak ada yang langgeng keadaan fisiknya. Ketika usianya di atas enam puluh, segala kekurangan fisik terus dirasakan. Seperti gigi yang copot, mata yang rabun, rambut yang memutih, kulit yang mulai peot dan keriput, tulang yang rapuh, dan lainnya.
Suatu kali, Nabi Ibrahim alaihissalam pernah berdoa kepada Allah untuk diberikan umur panjang. Tak lama berselang, ada seorang kakek yang sangat tua datang berkunjung ke rumah Nabi Ibrahim.
Nabi Ibrahim terkenal dengan penghormatan istimewa terhadap tamu-tamunya, siapa pun mereka. Termasuk si kakek yang bertamu kala itu, disediakan jamuan makanan dan minuman.
Nabi Ibrahim menemani sang tamu saat mencicipi jamuan itu. Alangkah prihatinnya Nabi Ibrahim ketika mendapati si kakek begitu payah saat menikmati makanan dan minumannya. Antara lain, ia meminum tapi sebagian ada yang masuk, sebagiannya lagi tumpah keluar melalui mulut tanpa ia sengaja.
Selepas sang tamu pulang, Nabi Ibrahim pun berdoa lagi kepada Allah. Yang isinya meralat doa sebelumnya tentang permintaan panjang umur.
Allah subhanahu wata’ala seperti menunjukkan pelajaran hidup kepada Nabi Ibrahim tentang makna doa panjang umur. Seolah-olah pelajaran itu mengatakan, “Kalau doamu Aku kabulkan, apa kamu mau hidup seperti kakek ini?”
Ketika ulang tahun datang, terserah kita mau berdoa dan didoakan apa. Masih mau tetap hanya doa panjang umur, atau ada doa lainnya. [Mh]