• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 27 Maret, 2023
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Solusi itu Butuh Waktu

Maret 10, 2023
in Nasihat
Mendaki, Meraih Cita-cita

Ilustrasi, foto: Contiki Tours

67
SHARES
518
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

SOLUSI itu bukan seperti membalikkan telapak tangan. Tapi proses yang butuh waktu.

Hidup ini seperti arena seribu satu masalah. Lepas dari satu masalah, bukan berarti bebas dari masalah. Tapi pindah dari masalah lama ke jenis masalah baru.

Kadang, masalah datang tidak satu per satu. Tapi mengepung secara kolektif. Dan di situlah kita sedang diuji dan diuji.

Padahal untuk keluar dari satu masalah saja, solusinya tidak langsung datang. Ada proses yang membutuhkan kesabaran untuk mengawalnya.

Pemahaman dari orang-orang bijak bahwa solusi itu selalu butuh waktu. Mirip seperti pengendara sepeda motor yang kehujanan di jalan tanpa berbekal jas hujan. Yang harus ia lakukan sederhana: menunggu hujan berhenti.

Kadang, unsur waktu terkesan tidak berhubungan langsung dengan masalah. Artinya, mau diselesaikan sekarang atau nanti, perkiraan jalan keluarnya sama saja.

Contoh, kakak adik bertengkar tentang siapa yang salah sehingga sepeda motor bisa dicuri. Sang kakak menuduh adik lalai mengunci pintu pagar rumah. Sementara adik menyalahkan kakak karena tidak mengunci ganda motor.

Kalau menghubungkan dengan butuh waktu, rasanya tidak berhubungan. Tapi cobalah endapkan masalah untuk beberapa waktu: mungkin jam, mungkin juga hari. Suatu saat, solusi dari pertengkaran itu akan terjawab.

Karena saat bertengkar itu, dua pihak biasanya terjebak di dua keadaan: kalau dia yang benar, maka saya yang akan divonis salah. Karena itu, pertahankan argumen kalau dia yang salah.

Endapan waktu akan secara perlahan membuka jebakan pemikiran picik itu. Ada paradigma lain yang juga harus dilibatkan sebagai bagian dari solusi.

Antara lain, kehilangan motor memang masalah. Tapi akan lebih bermasalah lagi jika kehilangan ikatan persaudaraan. Dan untuk menuju ke paradigma ini tentu butuh waktu.

Dalam soal utang piutang juga seperti itu. Ketika tenggat waktu pengembalian sudah tiba, tapi utang juga belum bisa dibayar, solusinya sederhana: tunda lagi. Lha sampai kapan? Sampai dia mampu membayar, atau Anda berbesar hati untuk mensedekahkan.

Seperti itulah Allah subhanahu wata’ala mengajarkan kita. “Dan jika (orang yang berutang itu) dalam kesukaran, maka berikan tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 280)

Paradigma yang Allah subhanahu wata’ala ajarkan memang berbeda dengan apa yang ada dalam pikiran manusia kita. Bahwa ketika kalian saling percaya, saling ingin membantu, saling ingin mendapatkan ridha Allah; maka uang sebesar apa pun akan menjadi kecil di banding persaudaraan dan balasan dari Allah.

Dan anugerah paradigma baru berupa kesadaran luar biasa itu tidak datang begitu saja. Tapi sekali lagi butuh waktu.

Jadi ketika kita sedang menghadapi masalah, coba endapkan beberapa waktu. Karena boleh jadi solusi di luar dugaan akan datang seiring bergulirnya waktu.

Bukan sebagai maksud untuk mendunda-nunda. Tapi untuk menjernihkan masalah sehingga pilihan solusinya lebih arif dan bijaksana. [Mh]

 

 

 

Tags: Solusi itu Butuh Waktu
Open New Enrollment JISC JIBBS JIGSC Open New Enrollment JISC JIBBS JIGSC Open New Enrollment JISC JIBBS JIGSC
Previous Post

Hari Perempuan Internasional: Momentum untuk Mendorong Digitalisasi UMKM Perempuan

Next Post

6 Tahapan Bermain pada Anak

Next Post
Tiga Aktivitas untuk Meningkatkan Daya Ingat Anak

6 Tahapan Bermain pada Anak

Naila al Farafishah Istri Sang Khalifah

Naila al Farafishah Istri Sang Khalifah

Jangan Sering Whatsapp Guru

Jangan Sering Whatsapp Guru

TERPOPULER

  • shakila premium

    Kenalan sama Bahan Shakila Premium yang Lagi Naik Daun Yuk!

    29201 shares
    Share 11680 Tweet 7300
  • Cara Beristighfar untuk Orangtua yang Sudah Meninggal

    1876 shares
    Share 750 Tweet 469
  • Lirik dan Terjemahan Lagu Rahmatun Lil’Alameen – Maher Zain, Viral di TikTok

    1358 shares
    Share 543 Tweet 340
  • Mandi Junub Menggunakan Shower

    1303 shares
    Share 521 Tweet 326
  • Hukum Membakar Pakaian Bekas

    3881 shares
    Share 1552 Tweet 970
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    1792 shares
    Share 717 Tweet 448
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    1128 shares
    Share 451 Tweet 282
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    8285 shares
    Share 3314 Tweet 2071
  • Bagaimana Cara Menghindari Makanan dan Minuman Haram? Ketahui ini agar Kamu Tenang

    306 shares
    Share 122 Tweet 77
  • Untuk Pemula, Belajar Islam Mulai dari Mana?

    224 shares
    Share 90 Tweet 56
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • CAREERS

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga