UKHUWAH atau persaudaraan Islam diibaratkan seperti masakan. Kalau tak kunjung dihangatkan akan basi.
Beruntung sekali menjadi seorang mukmin. Karena dengan keimanan itu, Allah mempersaudarakan sesama mukmin. Dan persaudaraan menjadi kongkrit dalam naungan Islam.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara…” (QS. Al-Hujurat: 10)
Ada hak dan kewajiban. Dan setiap muslim harus mengutamakan kewajibannya daripada haknya. Karena dengan begitu, ukhuwah Islam menjadi sangat spesial.
Sebegitu spesialnya bahkan bisa melebihi persaudaraan satu ayah, satu kakek, dan seterusnya. Hal ini karena persaudaraan Islam tumbuh dari kesadaran bukan otomatis seperti saudara satu darah.
Karena itu, segarkanlah persaudaraan itu. Jangan seperti lahan kosong yang dibiarkan begitu saja tanpa perawatan. Karena jika tak terawat, yang tumbuh subur bukan bunga cantik atau buah yang lezat. Melainkan, ilalang liar.
Ukhuwah butuh disegarkan dan dirawat secara apik. Banyak cara agar hubungan cinta karena Allah itu terus lestari hingga akhir hayat. Ada yang dilakukan langsung, ada yang tidak.
Di antara yang langsung adalah dengan kunjungan. Terlebih jika kunjungannya disertai hadiah ala kadarnya. Seperti, makanan, uang, dan lainnya.
Allah subhanahu wata’ala begitu memberkahi jalinan indah ini. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah dua orang muslim bertemu dan saling berjabat tangan kecuali Allah mengampuni dosa keduanya sebelum keduanya berpisah.”
Ada juga yang dilakukan dengan cara tidak langsung. Seperti mendoakan saudara kita. Meskipun yang didoakan tidak tahu.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim yang mendoakan kebaikan untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berdoa, ‘Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim)
Betapa beruntungnya orang yang mendoakan saudaranya. Ia mendoakan, dan kadar doanya biasa saja. Tapi, karena ia mendoakan, ia didoakan malaikat. Dan tentu saja, kadar doa malaikat sangat luar biasa.
Dan yang paling akhir adalah selalu berbaik sangka dengan saudara kita. Semua kabar tentang saudara kita jangan ditelan begitu saja. Harus selalu disikapi dengan baik sangka, apa pun kabar tentangnya.
Jangan biarkan ukhuwah tak terawat. Karena ia akan layu, dan boleh jadi mati. Dan senantiasalah bersyukur kepada Allah, dengan selalu menyegarkan nikmat persaudaraan Islam. [Mh]