• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 8 Juni, 2023
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Mengiringi Keburukan dengan Kebaikan

Desember 30, 2022
in Nasihat
Tentang Ibadah Kita di Sisi Allah

Ilustrasi, foto: imb.org

75
SHARES
579
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

KEBURUKAN bisa dilakukan siapa pun ketika lalai. Iringi keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan bisa menghapus keburukan.

Manusia itu tempat salah dan lupa. Hampir tidak ada manusia yang luput dari salah dan lupa, kecuali mereka yang Allah Rahmati.

Namun begitu, ada cara agar keburukan yang disesali itu bisa terhapus. Yaitu, dengan mengiringi keburukan dengan amal baik.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bertakwalah kepada Allah di mana pun kalian berada. Iringi perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka kebaikan akan menghapuskan keburukan itu. Dan bergaulah dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Pesan ini juga menunjukkan keharusan hubungan yang baik kepada Allah dan manusia. Takwa kepada Allah adalah dasar dari akhlak kepada manusia.

Ulama menafsirkan, mengiringi keburukan dengan kebaikan di antaranya dengan taubat. Dan taubat tersebut akan menghapus amal buruk yang pernah dilakukan.

Begitu pun dengan amal-amal ibadah, seperti shalat, puasa, zakat, dan lainnya. Semua amal ibadah itu juga akan menghapus perbuatan buruk yang pernah dilakukan.

Allah subhanahu ta’ala berfirman, “Dirikanlah shalat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan…” (QS. Hud: 114)

Tentu segala perbuatan baik itu tidak harus menunggu perbuatan buruk dilakukan. Karena boleh jadi, kita tidak menyadari begitu banyak hal buruk yang telah dilakukan.

Misalnya, menunda shalat padahal tidak ada kesibukan yang penting. Atau sebaliknya, bersegera melaksanakan shalat bukan karena ingin mendapatkan keutamaan dari Allah. Tapi agar bisa cepat terbebas dan merdeka dari kewajiban. Seolah shalat seperti beban yang harus segera dilepaskan.

Begitu pun keburukan pada manusia. Siapa yang menjamin kalau ucapannya tidak menusuk hati orang lain. Baik diucapkan langsung maupun melalui media sosial.

Bayangkan kalau suatu saat kita akan dihadapkan pada sebuah timbangan amal. Satu sisi amal buruk dan sisi lainnya amal baik.

Orang yang bertakwa akan selalu berusaha untuk memperbanyak amal baik agar timbangan kebaikannya jauh lebih berat dari keburukan.

Jadi, tanpa ketakwaan, orang akan menganggap enteng perbuatan buruk. Seolah tak perlu dipikirkan apalagi disesali.

Pesan terakhir dari hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di atas adalah bergaul dengan akhlak yang baik.

Para ulama menjelaskan akhlak yang baik adalah dengan menjaga baik sangka, ramah, gemar bersedekah, dan peka dengan kesulitan orang lain.

Bukan hanya Allah yang suka dengan orang berakhlak seperti ini, siapa pun juga akan suka. Muslim maupun non muslim.

Dan seperti apa yang akan diterima seseorang dari pergaulannya, biasanya seperti itulah yang ia lakukan sebelumnya terhadap orang lain. [Mh]

 

 

Tags: Mengiringi Keburukan dengan Kebaikan
Open New Enrollment JISC JIBBS JIGSC Open New Enrollment JISC JIBBS JIGSC Open New Enrollment JISC JIBBS JIGSC
Previous Post

Nilai Seseorang Ditentukan di Bagian Akhirnya

Next Post

Perkembangan yang Harus Diperhatikan Menjelang Awal Tahun Baru

Next Post
Perkembangan yang Harus Diperhatikan Menjelang Awal Tahun Baru

Perkembangan yang Harus Diperhatikan Menjelang Awal Tahun Baru

Jadilah teladan untuk anak dalam mengelola emosi

Jadilah Teladan untuk Anak dalam Mengelola Emosi

Iman dan Kesholihan Pribadi, Dua Kunci Pembentuk Keluarga Bahagia

Iman dan Kesholihan Pribadi, Dua Kunci Pembentuk Keluarga Bahagia

TERPOPULER

  • shakila premium

    Kenalan sama Bahan Shakila Premium yang Lagi Naik Daun Yuk!

    33500 shares
    Share 13400 Tweet 8375
  • Hukum Membakar Pakaian Bekas

    4968 shares
    Share 1987 Tweet 1242
  • Mandi Junub Menggunakan Shower

    2217 shares
    Share 887 Tweet 554
  • Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    1692 shares
    Share 677 Tweet 423
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    2466 shares
    Share 986 Tweet 617
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    1929 shares
    Share 772 Tweet 482
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    9043 shares
    Share 3617 Tweet 2261
  • Mengenal 6 Basic Style dalam Fashion

    1062 shares
    Share 425 Tweet 266
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    2497 shares
    Share 999 Tweet 624
  • Cara Beristighfar untuk Orangtua yang Sudah Meninggal

    2529 shares
    Share 1012 Tweet 632
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga