MANUSIA ada batas kemampuannya. Meskipun, ia punya kemampuan istimewa.
Seorang raja begitu bangga dengan kekuasaannya. Prajuritnya kuat. Punggawanya pintar dan terampil. Batas wilayahnya begitu luas.
Satu hal yang ingin diwujudkan sang raja: ia ingin punya danau rawa yang luas di halaman depan istananya.
Mulailah para punggawa mengerahkan banyak pegawai untuk menggali tanah luas dan mengairinya dengan air alami.
Setelah danau rawa terbentuk, berbagai tanaman dan hewan khas rawa pun didatangnya. Mulai dari aneka ikan, ular, biawak, bahkan buaya dan kuda nil.
Setelah waktu yang cukup lama, rawa sudah siap dinikmati raja. Raja, permaisuri, dan pangeran kecil pun dipersilakan duduk di panggung halaman istana. Dari sisi panggung itu, pemandangan rawa begitu menarik diamati.
Raja dan permaisuri pun takjub. “Luar biasa! Kalian memang hebat,” ucap raja kepada para punggawa.
“Apa hewan-hewan liar itu tidak akan kabur keluar rawa?” tanya sang raja mengkhawatirkan keadaan warga di sekeliling istana.
“Tidak, Tuanku! Di sepanjang tepian rawa ini, sudah terpasang pagar alami yang sangat kuat, sehingga hewan apa pun tak akan mampu melewatinya,” ungkap seorang punggawa.
Raja pun mengangguk-angguk.
“Rawa, tapi tidak ada burung bangaunya?” ucap pangeran kecil menyentak perhatian raja, permaisuri, dan para punggawa.
Bangau? Ya, mereka hampir lupa kalau di hampir semua rawa selalu ada habitat bangau kaki panjang. Suasana kesibukan bangau-bangau mencari makan akan sangat mempercantik alamiah rawa.
“Apa kalian bisa memasukkan bangau-bangau ke rawai ini, Punggawa?” titah sang raja.
Serentak mereka menjawab, “Siap, Tuanku. Kami akan lakukan!”
Beberapa hari kemudian, raja , permausuri, dan pangeran kecil pun kembali ke lokasi di tepian rawa itu. Mereka ingin menyaksikan keindahan danau rawa dengan aneka burung bangau.
Benar saja. Mereka semua begitu takjub dengan keindahan aneka burung bangau di sekitaran rawa. Tapi…
Entah karena ingin mencari tempat yang lebih disukai, semua bangau itu terbang begitu saja. Dan sesaat kemudian, danau rawa kembali seperti semula. Sepi tanpa bangau-bangau.
Tak seorang pun yang berani bersuara. Raja pun akhirnya berujar, “Hanya bangau yang punya sayap. Ia bisa bebas melewati pagar pembatas danau tanpa susah payah!”
**
Siapa pun kita, tak selalu mampu melakukan segala hal. Akan selalu ada batas-batas di luar kemampuan kita. [Mh]