HORMATI siapa saja, terutama para orang tua. Meskipun mereka non muslim.
Ada sebuah kisah menarik tentang salah satu sisi kehidupan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu. Kisahnya saat beliau menuju masjid untuk shalat Subuh berjamaah.
Saat itu, menantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini merasa sudah telat. Karena itulah ia berjalan cepat agar tidak lebih terlambat.
Namun, sesuatu menghalanginya untuk berjalan cepat. Ada seorang lansia yang berjalan pelan persis di depan Ali bin Abi Thalib. Beliau tak ingin mendahului lansia karena rasa hormatnya.
Gerak langkah kaki lamban akhirnya bukan hanya oleh si lansia. Melainkan juga oleh sahabat yang juga sepupu Rasulullah ini. Dua orang ini akhirnya sama-sama berjalan lamban.
Ketika tiba di depan masjid, Ali bin Abi Thalib terkejut. Pasalnya, si lansia tidak berbelok ke masjid. Barulah ia menyadari kalau lansia itu seorang non muslim.
Setelah bergegas masuk ke masjid, Ali bin Abi Thalib mendapati shalat berjamaah masih di posisi ruku kedua, yang artinya ia masih mendapat satu rakaat terakhir.
Rupanya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah ruku di rakaat kedua itu selama dua kali panjang ruku biasa.
Seusai shalat, seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, kenapa ruku Anda tadi lebih panjang dari biasanya?”
Rasulullah menjelaskan bahwa saat ruku, Malaikat Jibril mendatanginya. Malaikat Jibril menahan tubuh Rasulullah untuk terus ruku hingga waktu yang ditentukan.
Rupanya Allah subhanahu wata’ala menahan ruku kedua Rasulullah demi untuk menunggu tibanya Ali bin Abi Thalib. Hal ini karena menantu Rasulullah itu begitu menghormati seorang lansia, meskipun ternyata seorang non muslim. (Kitab Usfuriyah karya Syaikh Muhammad bin Abu Bakar)
**
Islam dimaksudkan bukan sekadar bagusnya ibadah kepada Allah subhanahu wata’ala. Tapi juga akhlak sesama manusia. Terlebih lagi terhadap lansia, dhuafa, anak yatim, wanita, dan anak-anak.
Ada seorang wanita baik-baik yang masuk neraka karena menyiksa kucing. Tapi ada seorang pelacur yang masuk surga karena memberikan minum kepada anjing.
Perbaguslah akhlak kita kepada semua orang, siapa pun mereka. Meskipun mereka seorang non muslim.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” (QS. Al-Qashas: 77) [Mh]