HIDUP itu tantangan. Jika lari, akan ada kekalahan sebelum perlawanan.
Anak-anak di sebuah desa pedalaman di Jawa Barat sulit bersekolah karena terhalang sungai besar. Sekolah yang mereka tuju ada di seberang sungai.
Airnya memang tidak dalam, tapi sangat deras. Sungainya terjal dan dikelilingi batu-batu besar.
Dari segi jarak, lokasi sekolah memang tak jauh. Hanya ratusan meter saja. Tapi dari sulitnya perjalanan itu yang sangat menantang mereka. Jika kurang hati-hati, mereka bisa celaka.
Warga membuat jembatan dari bambu seadanya. Meski ada jembatan, harus ada orang dewasa yang mendampingi perjalanan mereka.
Awalnya hanya ada segelintir anak yang mau sekolah. Setelah satu tahun, belasan anak berani mendaftarkan diri sebagai murid baru.
Karena biasa melalui jalan yang sulit itu, mereka pun tak merasa takut lagi.
**
Jika tak ada tantangan, tak akan ada perjuangan. Dan itulah kenyataan hidup.
Perjuangan itu pula yang pertama kali dialami bayi dan ibunya dalam proses kelahiran.
Memang ada darah dan air mata. Tapi seiring itu juga, ada banyak senyum bahagia.
Hadapi, jangan lari dari tantangan hidup. Ketika berhasil melalui tantangan, itulah kebahagiaan hidup yang sesungguhnya.
Allah berfirman, “Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah) [Mh]