LARON selalu hadir massif di musim penghujan. Manakala senja datang, kerumunan laron tiba-tiba menyergap di sekitaran lampu penerangan jalan.
Ada sebagian mereka yang berakhir dengan nasib baik. Tapi sebagian besarnya lagi mati tersengat panasnya lampu.
Apa yang mereka cari? Sekadar berebut ‘menyentuh’ cahaya, atau ada tujuan lain yang lebih besar?
Ya, misi utama laron terbang keluar sarang adalah mencari pasangan. Dengan kata lain, laron merupakan kasta rayap yang bertugas melanjutkan regenerasi rayap.
Setelah bertemu pasangan saat terbang massif itu, masing-masing mereka akan melepas sayap dan mencari sarang untuk membuat koloni baru.
Selain kasta reproduksi itu, ada lagi kasta lain di dunia laron yang berasal dari rayap. Yaitu, kasta pekerja dan kasta tentara.
Pasangan laron akan menjadi ratu dan raja di sarang yang baru. Dari keduanya akan lahir ribuan larva yang kelak menjadi kasta pekerja dan kasta tentara.
Kasta pekerja bertugas membangun sarang, mencari makanan, dan memindahkan larva jika diperlukan. Semua kasta termauk ratu dan raja tidak bisa mencari makanan sendiri.
Kasta pekerjalah yang banting tulang mencari makanan. Makanan utamanya kayu yang mereka olah melalui kelenjar kimia menjadi makanan.
Kasta ini tak memiliki mata. Mereka memiliki indra lain yang memudahkan mereka untuk bekerja. Seumur hidupnya, kasta pekerja tak kawin. Mereka akan mati dan digantikan lagi oleh generasi kasta pekerja yang baru.
Begitu pun dengan kasta tentara. Sama seperti kasta pekerja, mereka tak memiliki penglihatan dan tak kawin hingga mati. Mereka dilengkapi dengan senjata semacam japit di bagian kepala yang sangat keras.
Dari koloni rayap itu, ada lagi kasta yang kelak akan berubah menjadi laron, yaitu kasta reproduksi. Tubuh mereka jauh lebih besar dari umumnya rayap. Dan pada fase tertentu, mereka akan memiliki sayap untuk terbang mencari pasangan.
Begitu generasi berganti untuk melanjutkan siklus kehidupan.
**
Maha Agung Allah subhanahu wata’ala dengan berbagai karya ciptaan-Nya. Dan salah satu ciptaan-Nya adalah kita.
Belajar dari dunia laron, kita disuguhkan dengan ‘keberkahan’ hidup berjamaah. Sebuah kehidupan dalam sebuah komunitas keislaman yang saling menopang dan melengkapi.
Jangan pernah iri dengan posisi satu sama lain. Karena di setiap hak pasti ada kewajiban.
Satu keunggulan dunia ‘bawah tanah’ laron adalah masing-masing fokus dan ikhlas dengan jobdesnya. Sedemikian fokusnya, mereka tak lagi sempat berandai-andai pada kenyamanan kasta yang lain.
Maha Benar Allah dalam firman-Nya, “Katakanlah (Muhammad), ‘Wahai kaumku, beramallah sesuai kedudukanmu, aku pun berbuat (demikian). Kelak kamu akan mengetahui, siapa yang akan memperoleh tempat (terbaik) di akhirat…” (QS. Al-An’am: 135) [Mh]