• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 23 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Indonesia Gagal Memilih Pemimpin Muslim Ideal?

17/07/2019
in Berita
77
SHARES
590
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Berkali-kali gagal, kok tidak kapok? Demikian pertanyaan sekaligus pernyataan yang sering muncul saat umat merindukan sosok pemimpin muslim ideal yang akan memimpin bangsa dan negara yang kita cintai ini.

Pertanyaan tersebut itu tidak hanya datang dari kalangan penolak sistem Demokrasi, tetapi dari pendukung demokrasi itu sendiri yang telah sadar akan hakikat demokrasi, dan ini juga sering muncul dalam benak kita. Pertanyaan sederhananya, "Apakah rela musuh-musuh Islam memberikan jalan untuk memegang kekuasaan kepada kekuatan Islam?" Jawabnya juga simpel: Tidak mungkin lah!

Sayangnya dari dulu mayoritas pemuka/tokoh umat ini terus tergiur dengan model yang satu ini (demokrasi) untuk mendapatkan kekuasaan. Padahal mereka sering membaca sirah Rasul Saw dan sejarah dakwah sejak periode Makkah, Madinah hingga Fat-hu Makkah.

Kemudian setiapkali muncul persoalan baru, setelah gagal pada perjuangan sebelumnya pasti ada dalam pikiran kita, "Coba dulu yang ini, mungkin beda dari yang lalu."
Begitulah seterusnya entah sampai kapan.

"Bila diperhatikan, Rasulullah Saw dalam dakwahnya hanya menempuh cara "ad-da'wah wal-jihad". Rasul mentarbiyah Sahabat di Makkah setelah itu baru menampakkan "wajah"nya di Madinah, maka berdirilah Negara. Setelah memiliki kekuatan riil, eksistensi, baru Rasul melakukan negosiasi. Sekarang, umat tidak punya kekuatan apa-apa, melainkan hanya kerumunan, sudah melakukan negosiasi, diplomasi dan sejenisnya," tutur DR Daud Rasyid, seorang Tokoh Ulama yang juga seorang ahli Hadist di Indonesia yang sangat konsen terhadap perjuangan Umat Islam dari dulu sampai saat ini.

Masih menurut beliau lagi, dalam hal figur juga umat ini tidak pernah mau belajar dari pengalaman masa lalu, baik di dalam ataupun di luar negeri. Pertanyaan berikutnya dari beliau adalah bagaimana mungkin umat mempercayakan perjuangannya kepada seseorang yang bukan kadernya dan bukan hasil didikannya? Umat dan figur yang muncul itu hanya ketemu di jalan. Lalu melakukan transaksi besar.

Begitulah kira-kira perumpamaan pentas politik dari zaman ke zaman. Umat pun berkata, "Anda kami percayakan membawa tugas dakwah ini untuk kejayaan Islam." Kira-kira hasilnya sudah bisa dibayangkan dari awal atau berharap ada sesuatu yang akan terjadi di luar hitungan akal?

Musuh-musuh Islam itu melakukan pengaderan dan pembinaan yang kuat, terencana untuk membangun sistem yang batil. Seharusnya umat Islam melakukan lebih dari itu," tandas beliau lagi.

Memang jawaban sederhana adalah memang hanya itu pilihannya di hadapan umat. Tidak ada alternatif lain. Apakah fenomena ini juga merupakan rekayasa musuh? Dari zaman ke zaman, umat dihadapkan pada "tidak punya pilihan lain?" Apakah sudah begitu takdirnya?

Kalo soal kemampuan, anak-anak umat ini menurut DR Daud, bahwa kita surplus dalam hal SDM. Tapi mungkin ujung-ujungnya soal fulus (biaya). Siapa yang sanggup mendanai proyek besar itu.

Jadi menurut Ulama yang pernah menjadi Imam Besar Masjid al-Hikmah, New York tersebut adalah pelajaran demi pelajaran terbentang di hadapan kita, mulai dari Aljazair, Turki, belakangan ini Mesir di mana presiden yang sah secara demokrasi bisa digulingkan, dan yang paling akhir ialah di sekitar kita.

Kesimpulannya ialah jangan berharap pada orang yang bukan hasil didikan ideologis umat. Pertahanan hakiki hanya pada manhaj Rasul dalam tarbiyah wal-jihad. Tumpahkan segala potensi untuk pembinaan dan pembinaan lanjutan berikutnya. Hanya dengan pola (manhaj) Nabawi ini Allah Swt akan percayakan kejayaan itu pada umat ini.

"Lalu apakah lapangan politik formal ditinggalkan? Tentu tidak, tapi bukan menjadikan bidang yang satu ini sebagai tumpuan perjuangan. Akan kecewa terus. Karena pengendali "game" itu bukan umat, bahkan musuh umat. Lebih tepatnya game itu adalah jebakan yang diciptakan oleh musuh untuk mengalihkan perhatian umat," pungkasnya. (Mh/Ilham)

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Hidangan Malam yang Berarti

Next Post

Anak di Pesantren?

Next Post

Anak di Pesantren?

Aston Priority Simatupang Hotel & Conference Center Meriahkan Hari Anak Nasional Bersama Komunitas Temen Main dan Anargya Enterprise

Badan Pangan PBB Luncurkan Kampanye untuk Akhiri Bias Gender dalam Pertanian

  • Batik Danar Hadi Tampilkan Fashion Show Bertema Kembang Parang

    Batik Danar Hadi Tampilkan Fashion Show Bertema Kembang Parang

    139 shares
    Share 56 Tweet 35
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3300 shares
    Share 1320 Tweet 825
  • Hukum Perayaan Hari Ibu dalam Islam

    73 shares
    Share 29 Tweet 18
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7740 shares
    Share 3096 Tweet 1935
  • Salimah Medan Menggelar Halalbihalal Akbar di Masjid Raya Aceh Sepakat

    108 shares
    Share 43 Tweet 27
  • Indonesia Mengunci Posisi Runner-Up SEA Games 2025 dengan Perolehan 91 Medali Emas

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Pulau Komodo NTT Dinobatkan Menjadi Destinasi Terbaik Dunia 2026 Versi BBC

    131 shares
    Share 52 Tweet 33
  • Bus PO Cahaya Trans Terguling di Ruas Simpang Susun Exit Tol Krapyak Kota Semarang

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Indonesia Mendongeng 12 Ajak Santri TPQ Se-Nusantara 2025 Peduli Palestina dan Korban Banjir Sumatera

    74 shares
    Share 30 Tweet 19
  • Bermain Dadu dalam Hadis Nabi, Fiqih Salaf, dan Madzhab

    250 shares
    Share 100 Tweet 63
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga