ChanelMuslim.com – Umar bin Khattab pernah rela memanggul tepung dan minyak guna memenuhi kebutuhan rakyatnya yang sedang kekurangan.
Oleh sebab itu, tidak heran bahwa beliau termasuk ke dalam pemimpin teladan yang selalu memberikan bantuan secara senyap kepada masyarakat.
Baca Juga: Kisah Umar bin Khattab Menolak Pemberian Gula dari Utusan Azerbaijan
Umar bin Khattab Memanggul Tepung dan Minyak
Dilansir channel telegram Hikmah Agung, Ustaz Agung Waspodo menemukan kisah ini pada halaman 132, catatan tahun 23 hijriyah, dari jilid ke-7 kitab Al-Bidayah wa n-Nihayah karya Ibnu Katsir.
Dari Aslam mawla ‘Umar ibn al-Khaththab (ra) berkata, “Aku keluar bersama’ Umar (ra) ke pinggiran kota Madinah, terdapat rumah petani yang kami ketahui lalu datangi.
Di dalamnya, terdapat wanita yang dalam persalinan sedang menangis. ‘Umar menanyai wanita itu tentang kesulitannya. Wanita itu menjawab, “Aku adalah wanita Badui (‘Arabiyah) yang tidak memiliki apa-apa!”
‘Umar ibn al-Khaththab pun menangis mendengarnya dan kembali dengan cekatan ke rumahnya lalu berkata kepada istrinya, Umm Kultsum binti ‘Ali ibn Abi Thalib (ra).
“Apakah bagimu ada keinginan mendapatkan kiriman pahala kebaikan dari Allah untukmu?” Umar pun menceritakannya kisah tadi.
Umm Kultsum berkata, “Baiklah. Aku mau!”
Kemudian, ‘Umar pun memanggul di pundaknya tepung dan minyak, sedangkan Umm Kultsum membawa perlengkapan persalinan.
Keduanya kembali ke tempat tadi dan kemudian Umm Kultsum masuk membantu persalinan wanita tersebut.
Sedangkan, ‘Umar duduk di luar bersama suami wanita yang belum dikenalnya dan keduanya saling berbincang.
Baca Juga: Keadilan dan Ketegasan Khalifah Umar bin Khattab Radhiallahu ‘Anhu
Melahirkan Bayi Laki-laki
Wanita tersebut melahirkan bayi laki-laki, lalu Ummu Kultsum berkata, “Wahai amirul mu’minin, beri kabar gembira kepada temanmu (suamii wanita tersebut) akan bayi yang baru lahir!”
Setelah sang ayah mendengar kabar tersebut, ia mengagungkan kelahiran itu dan meminta maaf telah merepotkan ‘Umar.
‘Umar berkata kepadanya, “Tidak mengapa!” (tidak merepotkan karena sudah menjadi tugasnya)
Kemudian, beliau memberikan tunjangan hidup dan perlengkapan pasca persalinan yang layak dan segera pulang. [Cms]