KISAH sukses anak ART ini datang dari Dimas yang mampu berkarir di dunia televisi nasional. Bisa berkarir di dunia pertelevisian bisa jadi impian banyak orang karena dipandang cukup bergengsi dan menjanjikan.
Akan tetapi, proses untuk mencapainya tentu tidaklah mudah. Bagi mereka yang memiliki berbagai keterbatasan bisa jadi merupakan hal yang mustahil bisa masuk ke industri ini.
Baca Juga: Kisah Sukses Bocah 11 Tahun Bangun Bisnis Cokelat di Malaysia
Kisah Sukses Anak ART yang Berkarir di Dunia Televisi Nasional
Seperti halnya dengan yang dialami Dimas Reza Nurafan. Pemuda asal Tegal, Jawa Tengah alumni Rumah Gemilang Indonesia (RGI) ini dulunya hanya bisa berkhayal bisa bekerja di salah satu stasiun tv nasional.
Ia sadar dirinya memiliki banyak keterbatasan seperti pendidikan, juga ekonomi yang membuatnya berkeyakinan bahwa untuk mengejar mimpinya itu pasti bukanlah hal yang mudah.
Dimas berasal dari keluarga sederhana. Sejak kecil ia sudah harus tinggal bersama pamannya di Tegal karena kedua orang tuanya telah berpisah dan sang ibu harus bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Jakarta.
“Penghasilan Ibu saya dulu sebagai ART sangat minim sekali, jadi saat sejak saya kecil semua kebutuhan saya dan adik dibantu oleh Paman. Dari SD sampai SMK biaya sekolah juga dibantu beliau,” katanya.
Dimas juga pernah mengalami titik terendah dalam hidupnya.
Pada akhir tahun 2013, sang Paman tidak lagi bekerja selama beberapa tahun sehingga kondisi keuangan keluarganya benar-benar menurun drastis.
Bahkan barang-barang berharga pun tak luput dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kondisi inilah yang membakar semangat Dimas untuk terus berusaha lebih keras lagi agar bisa membahagiakan ibu tercinta dan keluarganya.
Ketika lulus dari SMK, Dimas memutuskan bekerja sebagai karyawan di salah satu mal di Tegal, Jawa Tengah.
Setelah beberapa bulan muncul niatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi agar karirnya bisa terus naik.
Namun, dengan penghasilan yang ia miliki saat itu, rasanya belum cukup untuk membiayai kuliah sekaligus kebutuhan hidupnya.
“Dulu itu sempet mikir, bisa enggak ya kerja di stasiun TV Indonesia?” ungkapnya.
Impian tersebut terus tumbuh, hingga akhirnya pintu-pintu jalannya mulai terbuka secara perlahan.
Dimas bertemu dengan salah satu alumni RGI yang memberikan informasi bahwa program RGI bisa bisa memberikan pelatihan gratis, khususnya di jurusan fotografi dan videografi bidang yang diminati Dimas.
Ia pun mengikuti rangkaian seleksi hingga berhasil masuk di Angkatan ke-10 pada tahun 2014.
“Jujur, saya senang banget saat diterima menjadi santri RGI, dan syukur Alhamdulillahnya banyak banget pengalaman yang didapatkan dari RGI, mulai dari pembinaan akhlak selalu dipantau untuk salat tepat waktu, pengajarnya all out saat mengajar, manajemen, dan teman-teman di sini juga saling support.
Selain dibekali ilmu, semua santri di RGI diberikan kesempatan untuk magang di perusahaan terkait,” ujarnya.
Ketika masa magang, Dimas berkesempatan untuk menimba ilmu di Wesal TV. Ternyata sikap dan kemampuannya mendapat perhatian khusus oleh stasiun TV tersebut, hingga akhirnya Dimas diminta untuk bekerja di Wesal TV sebagai video editor dan camera person.
“Nah, selama saya kerja itu, saya coba untuk menyisihkan uang untuk lanjutin kuliah. Sampai akhirnya saya bisa jadi sarjana di STMIK Mercusuar Bekasi dengan jurusan Teknik Informatika di tahun 2016-2019,” kenangnya.
Selain Wesal TV, Dimas juga pernah bekerja di RIM TV, Tiger Wong Entertainment, Garena Indonesia, dan pada tahun 2022 hingga sekarang ia bekerja di MNC Group.
Dimas mengaku bersyukur dengan capaiannya saat ini.
Terlepas dari keberhasilan yang diraih Dimas, tentu ada peran dukungan dan doa yang tidak pernah berhenti dari sang ibu tercinta.
“Alhamdulillah, saya ingat sekali sih sama ceramahnya Ustaz Kamal Instruktur RGI yang bilang luangkan waktu buat orang tua, dan minta doa sama orang tua, dan itu mujarab banget buat saya.
Dulu yang cuman bisa berandai-andai bekerja di stasiun TV, ternyata Allah bukakan jalannya,” ujarnya.
Kesempatan belajar di RGI, menurutnya jadi salah satu keputusan terbaik yang pernah ia ambil karena mampu berperan besar dalam memberikan perubahan dalam hidupnya.
“Terima kasih untuk semua yang ada di manajemen RGI dan LAZ Al Azhar, karena sudah memberikan kesempatan untuk saya belajar di RGI,” tambahnya.
RGI merupakan program pengentasan pengangguran dan pemberdayaan pemuda produktif yang digagas oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar.
Program unggulan ini membuka peluang untuk para pemuda yang putus sekolah dan duafa untuk mempersiapkan skill yang nantinya dapat diterapkan di berbagai bidang pekerjaan.
Berdiri sejak tahun 2009, program ini mendapatkan banyak apresiasi salah satunya sebagai Program Pendidikan Terbaik dalam ajang Indonesia Giving Fest Award 2022 yang diselenggarakan oleh Forum Zakat (FOZ). [Cms]