• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 18 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Kisah

Kisah Akhir Hidup Bung Tomo yang Wafat di Tanah Suci

April 29, 2024
in Kisah, Unggulan
Kisah Akhir Hidup Bung Tomo yang Wafat di Tanah Suci

foto: kepogaul.com

119
SHARES
914
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

KISAH akhir hidup Bung Tomo, pahlawan nasional, yang wafat di tanah suci ini mungkin tak banyak orang yang mengetahuinya.

Dalam tulisan berjudul “Di Tanah Suci Sang Pahlawan Kembali”, Uttiek M. Panji Astuti menulis tentang kisah Bung Tomo yang pergi haji dalam keadaan sakit dan akhirnya wafat di tanah suci.

Matanya memerah dan terlihat sayu. Kantong matanya berwarna gelap. Bibirnya kering. Tubuhnya terlihat lemah. Dengan lirih, ia berbisik, “Masih punya uang untuk pulang?”

“Sudah, yang penting sembuh dulu,” jawab istrinya pilu. Sosok suami yang biasa tegar dengan sorot mata tegas, kini terlihat tak berdaya.

Tak lama, dokter memanggil dan menginformasikan kalau sang suami akan disafari-wukufkan, dibawa ke Arafah dengan menggunakan ambulans.

“Tapi, bagaimana dengan kondisinya yang lemah, Dok?” tanya istrinya memastikan.

“Semua pasien akan dibawa ke Arafah. Karena wukuf hukumnya wajib. Supaya hajinya sempurna,” jelas dokter.

Hari itu rupanya menjadi hari terakhir Sulistina, sang istri, melihat suaminya, Bung Tomo, pahlawan pengobar semangat arek-arek Surabaya yang pekik takbirnya melegenda.

Dalam buku Bung Tomo Suamiku (2008), Sulistina mengisahkan kalau sedianya mereka tidak punya uang untuk pergi haji.

Namun setelah Bung Tomo menemui Dirjen Haji, mereka sekeluarga bisa berangkat dan Bung Tomo diberi amanah untuk memimpin kloter.

Di Tanah Suci, Bung Tomo mengalami dehidrasi akut lalu jatuh sakit dan dilarikan ke rumah sakit di Jeddah.

Hingga Hari Arafah, 7 Oktober 1981, tiba. Seluruh jamaah haji tanpa kecuali berduyun-duyun memadati tanah Arafah.

Ambulans hilir mudik membawa jamaah yang sakit. Tak ada yang boleh melewatkan momen wukuf.

Ibarat kata, mereka yang sudah sakit parah dan tinggal mengedipkan mata pun, akan difasilitasi untuk bisa melaksanakan rukun haji yang paling penting ini.

Di saat langit Arafah dibuka. Ketika semua doa diijabah. Ketika segala pertaubatan diterima, malaikat maut menjemput Sang Pahlawan.

Innalillahi wa innailaihi rojiun.

Yā ayyatuhan-nafsul-muṭma`innah

Irji’ī ilā rabbiki rāḍiyatam marḍiyyah

Fadkhulī fī ‘ibādī

Wadkhulī jannatī

Hai jiwa yang tenang.

Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai.

Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku

Masuklah ke dalam surga-Ku.

Baca Juga: Siapakah Sebenarnya Bung Tomo itu?

Kisah Akhir Hidup Bung Tomo yang Wafat di Tanah Suci

View this post on Instagram

 

A post shared by Uttiek M Panji Astuti (@uttiek.herlambang)


Adakah yang lebih diinginkan manusia selain bertemu Rabb-Nya dalam keadaan berihram dan bertalbiah di padang Arafah? Sungguh sebuah kemuliaan sedang diperlihatkan.

Empat bulan kemudian, tepatnya 3 Februari 1982, peti jenazah Bung Tomo tiba di Surabaya.

Tercatat, jenazah Bung Tomo adalah satu-satunya jenazah jemaah haji yang wafat di Tanah Suci dan dikembalikan ke Tanah Air.

Hari ini, 10 November, bangsa Indonesia mengenang jasanya.[ind]

Tags: Kisah Akhir Hidup Bung Tomo yang Wafat di Tanah Suciuttiek herlambanguttiek m panji astuti
Previous Post

Beramal tanpa Pamrih

Next Post

Lima Warna Hijab yang Cocok untuk Semua Warna Pakaian

Next Post
Lima Warna Hijab yang Cocok untuk Semua Warna Pakaian

Lima Warna Hijab yang Cocok untuk Semua Warna Pakaian

Shafik dari Universitas Columbia Menegur Tindakan Keras di Gaza Namun Menghindari Kecaman

Shafik dari Universitas Columbia Menegur Tindakan Keras di Gaza Namun Menghindari Kecaman

Mengelola Cemburu dalam Keluarga

Mengelola Cemburu dalam Keluarga

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga