SEBELUMNYA telah diceritakan tentang Percakapan antara Khalifah Sulaiman dan Syaikh Abu Hazim Tentang Menjemput Kematian
Berikut ini kelanjutannya:
Khilafah Sulaiman kembali bertanya, “Wahai Abu Hazim, di manakah rahmat Allah berada?”
“Rahmat Allah itu dekat dengan orang-orang baik (muhsinin).”
“Wahai Abu Hazim, siapakah manusia yang paling berakal?”
“Manusia yang paling berakal adalah manusia yang mempelajari ilmu dan hikmah, lalu mengajarkannya kepada yang lain.”
Khalifah Sulaiman Meminta Nasihat kepada Syaikh Abu Hazim
“Siapakah manusia yang paling dungu?”
“Orang yang mengabdi pada seorang penguasa Zhalim, lalu ia menjual kehidupan akhiratnya dengan bayaran kehidupan dunia.”
“Siapakah orang yang paling didengar doanya?”
“Doa orang-orang yang takut (pada Allah).”
“Shadaqah manakah yang paling bersih menurut Allah?”
“Berbicara baik.”
“Apa pendapatmu dengan ujian yang kami jalani ini?”
“Aku tidak bisa berbicara tentang hal ini. Semoga Allah memberikan kebaikan kepadamu!”
“Apakah nasihat yang hendak kamu sampaikan padaku?”
“Aku tidak akan mengatakan sesuatu tentang Sultan yang memerintah dengan tangan besi kecuali setelah bermusyawarah dengan kaum Muslimin. Jika aku tidak melakukan hal itu, aku takut menjadi penyebab tumpah darah umat, terputusnya ikatan silaturahim, hukum tidak ditegakkan, dan janji terabaikan.”
Orang-orang yang hadir di sana bertanya, “Apa yang telah kamu katakan wahai orang buta. Amirul Mukminin kamu sambut dengan cara seperti ini?”
Abu Hazim berkata, “Diamlah, wahai pendusta! Tidakkah kalian tahu, Firaun telah mencelakakan Hamam; dan Hamam telah pula mencelakakan Firaun?! Sesungguhnya Allah telah memberikan tugas kepada ulama agar menjelaskan hukum kepada umat dan jangan menyembunyikan sesuatu apa pun.”
Khalifah Sulaiman berkata kepada Abu Hazim, “Wahai Abu Hazim, bagaimana caranya agar kami bisa membetulkan perilaku kami yang rusak?”
“Caranya mudah, wahai Amirul Mukminin,” Kata Abu Hazim.
Khalifah Sulaiman mengubah posisi duduknya. Sebelumnya ia berbaring bertelekan. “Bagaimana caranya?” katanya.
“Berikan harta yang halal kepada yang berhak. Jangan engkau beri orang-orang yang tidak berhak. Gunakan harta sesuai dengan yang diperintahkan!”
“Siapa yang bisa melakukan hal itu?” tanya Khalifah Sulaiman.
“Orang yang lari dari neraka menuju surga, yang menggantikan kebiasaan buruk dengan ibadah yang baik.”
Bersambung…
(Sumber: Golden Stories Kisah-Kisah Indah Dalam Sejarah Islam, Mahmud Musthafa Sa’ad & Dr. Nashir Abu Amir Al-Humaidi, Pustaka Al-Kautsar)