ChanelMuslim.com- Ada peristiwa bersejarah yang tercatat dalam perjalanan awal dakwah Islam. Yaitu, ketika Khadijah radhiyallahu ‘anha tertarik dengan mitra bisnisnya, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Hal itu terjadi setelah Khadijah menjalin bisnis dengan Nabi Muhammad. Khadijah begitu terkesan dengan amanahnya pemuda itu. Begitu pun dengan kecerdasannya, dan kebaikan budi pekertinya.
Selama ini, Khadijah memang biasa mempercayakan asetnya untuk diperdagangkan ke negeri Syams oleh laki-laki dari Suku Quraisy. Kesepakatan kerja sama bisnis itu diikat melalui bagi hasil keuntungan.
Namun, Khadijah seperti melihat hal yang berbeda dari sosok Nabi Muhammad. Meski ia tidak ikut dalam perjalanan bisnis itu, ia menyertakan seorang pembantunya sebagai pengawas. Namanya, Maisarah.
Dari Maisarahlah, banyak hal yang bisa diserap tentang pemuda 24 tahun yang ia kagumi. Saat itu, Khadijah seperti menemukan sosok yang cocok untuk menjadi pendamping hidupnya.
Meski saat itu usianya sudah menjelang 40 tahun, daya tarik Khadijah telah memikat banyak pemuda tokoh Mekah. Dari sekian lamaran yang pernah datang, belum satu pun yang cocok.
Sepulang dari perjalanan bisnis Nabi Muhammad ke Syams, dan sejumlah informasi yang disampaikan Maisarah, Khadijah memastikan ingin melamar Nabi Muhammad.
Keinginan itu ia sampaikan melalaui sahabatnya bernama Nafisah binti Munayyah. Memahami maksud baik sahabatnya itu, Nafisah pun bergegas menemui Nabi Muhammad. Ia ceritakan apa yang diungkapkan Khadijah.
Nabi Muhammad menyatakan setuju dengan permintaan Khadijah. Tentang proses lamaran untuk Khadijah, disampaikan Nabi kepada paman-pamannya.
Paman-paman Nabi Muhammad langsung melakukan kontak dengan paman-paman dari Khadijah. Berikutnya, terjadi kunjungan lamaran dari dua keluarga besar itu.
Lamaran itu diterima dengan baik. Kedua keluarga besar itu pun sepakat untuk melangsungkan akad nikah. Usia Nabi Muhammad saat itu 25 tahun, dan usia Khadijah 40 tahun.
Dalam pernikahan itu, Nabi Muhammad memberikan mahar ke Khadijah berupa 20 ekor unta muda. Pernikahan itu berlangsung kurang lebih dua bulan setelah kepulangan Nabi dari berdagang ke Syams. Atau, proses dari lamaran hingga menikah, tidak lebih dari dua bulan.
Setelah menikah, pasangan Nabi Muhammad dan Khadijah, Allah karuniai 6 anak. Dua putera dan 4 puteri.
Dua putera itu adalah Qasim dan Abdullah. Keduanya wafat saat masih kecil. Dan 4 puteri keduanya adalah Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fathimah.
Semua puteri Nabi mengalami masa kenabian ayahnya. Keempatnya masuk Islam. Namun, tiga dari mereka wafat saat Nabi Muhammad masih hidup. Kecuali Fathimah yang wafat 6 bulan setelah Nabi Muhammad wafat.
Itulah sepintas tentang pernikahan Nabi Muhammad dengan Khadijah. Seorang wanita terhormat, dari nasab mulia, dan tergolong wanita kaya di Mekah.
Khadijahlah wanita yang pertama dinikahi Nabi Muhammad. Selama hidup bersama Khadijah, Nabi Muhammad tidak menikah dengan wanita mana pun. Pernikahan kedua Nabi baru terjadi setelah Khadijah wafat. [Mh/Kitab Rahiqul Makhtum]