ChanelMuslim.com – Kasih sayang Rasululah kepada anak-anak banyak kita temui dalam kehidupannya. Bahkan, Rasulullah rela meninggalkan majelisnya karena anak-anak.
Suatu ketika Rasulullah sedang berbincang dengan para sahabatnya dalam sebuah forum mendiskusikan suatu permasalahan. Lalu datang seorang anak perempuan menarik rasulullah, Rasulpun sedikit heran ‘apa yang diingkan anak ini’.
Ternyata, anak kecil ini ingin Rasulullah menemaninya keliling Madinah dan bermain bersamanya. Akhirnya, Rasulullah meninggalkan majelisnya atau forumnya dan menemani anak kecil tersebut dengan penuh kasih. Ia mengikuti kemanapun anak kecil itu inginkan.
Saat anak perempuan ini berhenti, Rasulullahpun menanyakan apakah ia sudah puas bermain dan berkeliling Madinah. “Ya” jawab anak perempuan tersebut. Maka Rasulpun kembali kepada para sahabatnya.
Pertanyaan Rasulullah kepada anak perempuan tersebut menujukkan kasih sayang dan kerendah hatian Rasulullah kepada anak-anak. Ia menunggu anak perempuan ini puas bermain dengannya dan kembali kepada para Sahabat.
Baca Juga: Doa yang Sering Rasulullah Ucapkan
Kasih Sayang Rasulullah kepada Anak-Anak
Kisah lainnya, yaitu ketika Rasulullah sedang menjamu para sahabatnya. Di samping kanan Rasulullah ada Abdullah ibn Abbas yang saat itu usianya belum mencapai 10 tahun. Sedang di sisi kiri Rasulullah ada Abu Bakar dan para sahabat Rasul lainnya.
Sesaat setelah Rasulullah meminun suatu minuman, Rasul bertanya kepada Abdullah ibn Abbas “Wahai Ibnu Abbas, bersediakan engkau jika minuman ini aku berikan kepada orang lebih tua darimu”.
Pertanyaan ini diajukan karena biasanya Rasulullah akan memberikan bekas minumannya kepada orang yang berada di samping kanannya. Sementara di samping kirinya ada orang yang lebih senior dibandingkan Abdullah bin Abbas yang masih anak-anak.
Abdullah bin Abbas menjawab, “Wahai Rasulullah aku tidak akan mendahulukan siapapun atas hakku untuk mendapat giliran darimu.” Jawaban Abdullah bin Abbas menunjukkan kecerdasan didikan anak-anak masa itu,.
Ia mengucapkan penolakan dengan tegas bahwa ia tidak rela giliran dari Rasulullah yang menurutnya memiliki fadhilah (keutamaan) harus diberikan kepada Abu Bakar.
Dari sini tampaklah bagaimana Rasulullah mendidik anak-anak di Madinah. Sikap Abdullah bin Abbas yang mengetahui posisinya sebagai anak-anak namun ia juga mengetahui ada haknya yang tidak bisa digantikan oleh siapapun.
Di samping itu, Rasul juga meminta izin terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memberikan giliran minumannya kepada senior Abu Bakar. Meskipun pada akhirnya, berkat jawaban tegas dari Abdullah bin Abbas minuman tersebut diberikan kepadanya. [Ln]