• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 22 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Wanita Perkasa

Desember 19, 2021
in Khazanah
Wanita Perkasa

Foto: Unsplash

102
SHARES
782
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Wanita Perkasa, oleh: Salim A. fillah

Kartini adalah pahlawan, dengan makna tertentu yang dikandung oleh kata itu, di zaman yang neracanya tak boleh ditakar dengan apa yang ada di masa kini.

Bahwa Kartini, santri Kyai Soleh Darat yang takjub pada Alquran itu melawan ketertinggalan kaumnya, meletakkan dasar kemajuan; harus diakui. Yang jadi soal, dari mana asal ketertinggalan yang dilawannya itu? Dari budaya asli Nusantara?

Sama sekali bukan.

Izinkan saya kembali ke Jawa di masa satu abad sebelum Kartini dan menyebut satu nama: Niken Lara Yuwati (1735-1803).

Baca Juga: Nasihat Umar tentang Jenis Laki-laki dan Wanita

Wanita Perkasa

Barangkali tidak banyak yang mengenal putri ulama besar bernama Kiai Ageng Derpoyudha dari Sukowati ini. Tapi sosok wanita agung ini ada di balik dua perang besar; yang satu nyaris membangkrutkan VOC pada 1746-1755; yang satu lagi nyaris membangkrutkan pemerintahan jajahan Hindia-Belanda pada 1825-1830.

Niken Lara Yuwati, cucu Sultan Bima, Abdul Kahir I dari permaisurinya yang berasal dari Gowa itu, lebih masyhur dikenal sebagai Ratu Ageng Tegalreja, permaisuri Sultan Hamengkubuwana I dari Yogyakarta (1755-1792).

Beliau terampil berkuda, ahli menggunakan patrem (keris kecil), hebat dalam memanah, jitu menembakkan senapan lantak, dan tahan mengarungi perjalanan panjang. Pada Perang Giyanti, dia mendampingi gerilya suaminya menempuh medan yang amat berat di bentangan Jawa Tengah hingga Jawa Timur.

Dalam masa prihatin itu, di tengah hutan lereng Gunung Sindoro beliau melahirkan sang putra yang kelak menjadi Sultan Hamengkubuwana II. Beliau pula memimpin bregada prajurit putri Langen Kusuma, satu-satunya kesatuan yang peragaan perangnya membuat Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels sangat terkesan dalam kunjungannya ke Yogyakarta pada 1809.

Setelah merasa jalan perjuangan putranya tak segaris dengan almarhum suami tercinta, wanita baja ini memilih mengundurkan diri ke Tegalrejo, membuka persawahan makmur dan menampung para ‘ulama serta santri. Sebagian mereka diberangkatkannya berhaji. Dan Kyai Taptayani (Syaikh Taftazzani) dari Minangkabau, diangkatnya pula menjadi guru tetap.

Diasuh pula olehnya sang buyut yang lahir pada 1785, Bendara Raden Mas Musthahar yang kelak dikenal sebagai Diponegoro. Di bawah bimbingan nenek shalihah ini, Sang Pangeran tumbuh sebagai bangsawan-santri yang kelak mengobarkan jihad akbar untuk tegaknya agama di Nusantara.

Sang Ratu tak sempat melihat kejatuhan Keraton Yogyakarta ke tangan Inggris di tahun 1812, ketika buku kesayangannya, Serat Menak Amir Hamzah, kisah kepahlawanan paman Nabi yang setebal 3040 halaman bersama ribuan naskah lainnya, ratusan pusaka, juga emas-perak-permata berpeti-peti dijarah oleh Raffles. Itulah runtuhnya peradaban Jawa, ketika berribu pustaka Keraton Yogyakarta diangkut ke Inggris hingga hilanglah referensinya seperti terjadi pada Baghdad setelah penghancuran oleh Mongol di tahun 1258.

Tapi warisan kesarjanaan Ratu Ageng masih bertahan sejenak; seperti tampak pada Raden Ayu Mangkorowati, Ibunda Diponegoro, dan Ratnaningsih, istri Sang Pangeran; yang keduanya menulis Babad tentang perjuangan anak dan suaminya. Wanita Jawa, cerdas dan perwira!

Mari kembali pada kekaguman Daendels. Kenapa Gubernur Jenderal produk Revolusi Perancis itu takjub pada Langen Kusuma? Karena di masa itu di Eropa, mana ada wanita tampil setara dengan lelaki dalam kesarjanaan maupun ketentaraan seperti para wanita Jawa hasil didikan Ratu Ageng Tegalrejo!

Pada skala tertentu, wanita Jawa di awal Abad XIX jauh lebih maju daripada saudari-saudari Eropa mereka. Jadi apa yang sebenarnya dilawan Kartini di awal Abad XX dari tempat kelahirannya yang pernah melahirkan wanita seperkasa Ratu Sima yang adil memerintah Kalingga dan Ratu Kalinyamat, penguasa Jepara yang menurut De Graaf 2 kali mengirim armada berkekuatan 150 kapal menggempur Portugis di Malaka? Itulah seabad pendiktean peradaban dominasi lelaki terhadap perempuan yang dilakukan oleh Kolonial Belanda terhadap jajahannya![ind]

Tags: Wanita Perkasa
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Menu Berbuka Hari Ini: Sayur Bayam, Ayam Serundeng dan Sambal Terasi

Next Post

Hikmah Untukku

Next Post

Hikmah Untukku

Bagimu Para Juru Dakwah di Jagad Raya

Bagimu Para Juru Dakwah di Jagad Raya

Segarkan saat Berbuka dengan Es Blewah Cincau

  • 10 Kebiasaan yang Bikin Kulit Terlihat Lebih Muda

    10 Kebiasaan yang Bikin Kulit Terlihat Lebih Muda

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Halal Kulture District Jakarta Hadir untuk Para Muslim Muda Menumbuhkan Semangat Baru

    96 shares
    Share 38 Tweet 24
  • Ummu Ma’bad, Wanita Dermawan Pemilik Peternakan Domba

    115 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1577 shares
    Share 631 Tweet 394
  • Doa Nabi Musa Saat Meminta Jodoh

    251 shares
    Share 100 Tweet 63
  • Nur Izzaty Hafizah, Meninggal Dunia Akibat Infeksi Bagian Paru-Paru

    129 shares
    Share 52 Tweet 32
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3215 shares
    Share 1286 Tweet 804
  • Dari Mandi Lumpur Hingga Makan Cicak, Muhammadiyah Soroti Fenomena Ngemis Online di Tiktok

    104 shares
    Share 42 Tweet 26
  • Tafsir Surat Al-Humazah, Mereka yang Mengumpulkan Harta dan Menghitungnya akan Dimasukkan ke Neraka Hutamah

    106 shares
    Share 42 Tweet 27
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5168 shares
    Share 2067 Tweet 1292
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga