ChanelMuslim.com – Sikap ulama Aswaja terdahulu atas wafatnya tokoh-tokoh penyeru kesesatan. Baru-baru ini, umat Islam dikejutkan dengan wafatnya seorang tokoh yang dikenal sebagai pendukung Syiah.
Ustaz Farid Nu’man Hasan menjelaskan bagaimana sikap ulama aswaja terdahulu atas wafatnya tokoh-tokoh penyeru kesesatan.
Imam Abdurrazzaq Rahimahullah, penyusun kitab Al Mushannaf, Salamah bim Syabib bercerita: “Aku sedang bersama Abdurrazzaq – yaitu ash Shan’ani- lalu datang berita kematian Abdul Majid (dia pentolan Murji’ah). Lalu Abdurrazzaq berkata:
الحمدُ للهِ الذي أراحَ أُمَّةَ محمَّدٍ مِن عَبدِ المجيدِ
Segala puji bagi Allah yang telah membebaskan Umat Muhammad dari Abdul Majid.
(Siyar A’lam an Nubala, jilid. 9, hlm. 435)
Baca Juga: Konsolidasi Aswaja dalam Kancah Nasional
Sikap Ulama Aswaja Terdahulu Atas Wafatnya Tokoh-Tokoh Penyeru Kesesatan
Imam Abdurrahman bin Mahdi Rahimahullah, ahli hadits semasa Imam asy Syafi’i.
Imam Ibnu Hajar Rahimahullah bercerita: “Ketika datang kepada Abdurrahman bin Mahdi berita kematian Wahb al Qursyiy – dia tokoh kesesatan masa itu. Maka, Abdurrahman bin al Mahdi berkata:
(الحمدُ للهِ الذي أراحَ المُسلِمينَ منه).
Segala puji bagi Allah yang telah membebaskan/melapangkan kaum muslimin darinya.
(Lisanul Mizan, jilid. 8, hlm. 402)
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah mengomentari wafatnya tokoh ahli bid’ah, dengan mengatakan:
أراحَ اللهُ المُسلِمينَ منه في هذِه السَّنةِ في ذِي الحِجَّةِ منها، ودُفِن بدارِه، ثم نُقِل إلى مَقابرِ قُرَيشٍ؛ فللهِ الحمدُ والمِنَّةِ. وحين ماتَ فرِحَ أهلُ السَّنَّة بموتِه فرحًا شديدًا، وأظْهَروا الشُّكرَ لله؛ فلا تَجِدُ أحدًا منهم إلَّا يَحمَدُ الله
Allah Ta’ala telah membebaskan kaum muslimin darinya tahun ini, di bulan Dzul Hijjah. Dia dikubur di rumahnya, lalu dipindahkan ke kuburan Quraisy. Segala puji bagi Allah atas nikmat-Nya.
Ketika dia mati, Ahlus Sunnah bergembira atas kematiannya dengan kegembiraan yang luar biasa, mereka menampakkan rasa syukurnya kepada Allah, dan tidak seorang pun dari mereka melainkan bersyukur dengan memuji Allah.
(Al Bidayah wan Nihayah, jilid. 12, hlm. 338)
Demikian. Wallahu a’lam.[ind]