MUNGKIN, masih banyak dari kita yang bertanya-tanya tentang siapa yang disebut ulama? Seperti apa kriteria seseorang sehingga sudah bisa disebut dengan ulama?
Baca Juga: Kedudukan Ulama di tengah Umat
Siapa yang Disebut Ulama?
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” (QS. Fathir [35]: 28)
Ustaz Najmi Umar Bakkar dalam channel telegramnya menuliskan bahwa ulama bukanlah orang sembarangan, tetapi seseorang yang telah memahami agama Islam secara mendalam, serta mengamalkan ilmunya.
Ulama adalah orang yang sangat takut kepada Allah Ta’ala, & banyak beribadah kepada-Nya, berdakwah dan membimbing umat agar kembali kepada Allah. Mereka pewaris para Nabi dan dicintai oleh Allah Ta’ala.
Ulama memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah dibandingkan manusia yang lain.
Banyak sekali kontribusi, ilmu, perjuangan, serta pengorbanan mereka untuk dakwah, dan hal itu bisa diketahui dari waktu, tenaga, pikiran, harta dll yang telah mereka persembahkan untuk Islam dan Sunnah Rasulullah صلى الله عليه و سلم.
Maka tidaklah pantas seseorang dengan mudahnya memberikan predikat ulama kepada seseorang yang sebenarnya dia bukanlah ulama. Tetapi banyak sekali orang yang awam yang tidak mengerti, sehingga mereka pun dengan mudahnya menyebut seseorang itu ulama sekedar dilihat dari pakaian atau penampilannya atau ada beberapa ayat dan hadits yang pernah disampaikan olehnya.
Inilah musibah yang terjadi, dikarenakan penilaian bukan berasal dari orang yang berilmu, tetapi kebanyakan berasal dari orang awam yang tidak mengerti agama.
Intinya ulama adalah orang yang langka dan sedikit jumlahnya, yang senantiasa berdakwah, dan berada di atas al-Qur’an dan as-Sunnah dengan pemahamannya yang benar, sebagaimana yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam serta para sahabatnya, dan juga generasi berikutnya yang shalih.
Imam Ibnul Jauzi berkata :
“Ulama adalah orang-orang yang asing di dunia karena banyaknya orang yang bodoh di antara mereka.” (Mawaa’izh Imam Ibnul Jauzi hal 94 oleh Syaikh Shalih Ahmad asy-Syaami)
[Cms]
https://telegram.me/najmiumar