ChanelMuslim.com – Seri Cinta Sahabat, Abu Thalhah al Ansari, oleh: Nurazizah Tambunan (Ketua PW Salimah Sumut)
Alhamdulillah jumpa lagi dalam seri cinta sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Sahabat Salimah yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita tidak asing lagi dengan nama Abu Thalhah Al Ansari. Setiap berjumpa dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ia berkata,
“Jiwaku sebagai tebusan terhadap keselamatan jiwamu. Wajahku sebagai tameng terhadap keselamatan wajahmu.”
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Thalhah bin Ubaidillah
Seri Cinta Sahabat, Abu Thalhah al Ansari
Itulah ikrar cinta Abu Thalhah dan dia telah membuktikannya dalam Perang Uhud, perang yang telah menyingkap banyak hal dan yang paling penting adalah kedalaman cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Mari kita merasakan suasana genting Perang Uhud. Di saat pasukan kaum muslimin telah kocar-kacir, Abu Thalhah tampil sebagai perisai dan tameng di hadapan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dengan postur tubuhnya yang tinggi dan besar dia mampu menghadang siapa saja yang hendak mendekat kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Di tengah hujan panah yang mengarah kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Abu Thalhah laksana benteng yang kokoh berdiri tegak di depan Rasulullah dan meminta beliau agar tetap berada dibelakangnya sembari mengatakan,
“Demi ayah dan ibuku sebagai jaminan keselamatan dirimu, ya Rasulullah. Janganlah engkau menampakkan diri agar jangan sampai orang-orang kafir Quraisy menyerangmu. Sungguh leherku ini sebagai jaminan atas keselamatan lehermu. Dadaku sebagai tameng bagi dadamu dan aku jadikan diriku ini sebagai jaminan keselamatan dirimu.”
Sahabat Salimah yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Dalam usaha membela Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Thalhah menderita lebih dari 30 bekas luka di tubuhnya dan jari-jarinya putus. Pantaslah jika terkenang Perang Uhud, Abu Bakar selalu mengatakan, hari itu semuanya milik Thalhah.
Masya Allah!
Sahabat Salimah yang dirahmati Allah,
Cinta yang ikhlas karena Allah kepada kekasih Allah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, mengeluarkan seluruh potensi yang dimiliki untuk ia berikan. Dan bahkan ia rela berkorban jiwa demi menjaga keselamatan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Mudah-mudahan kita juga demikian.[ind]