ChanelMuslim.com– Jalannya hisab manusia itu berbeda-beda. Sebagian manusia mengalami penghisaban yang sulit. Mereka ini adalah orang-orang kafir yang berdosa, yang telah menyekutukan Allah, telah melanggar syariatNya, dan telah mendustakan para Rasul.
Sebagian orang mukmin yang melakukan maksiat pun terkadang menjalani penghisaban yang lama dan sulit, karena banyak dan besarnya dosa-dosa mereka.
Baca Juga: Seperti Inilah Jalannya Hisab (4)
Seperti Inilah Jalannya Hisab (3)
2. Pembeberan Dosa
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a. bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah mendekati orang mukmin. Allah memberinya perlindungan dan menyelubunginya, lalu berkata, ‘Apakah kamu tahu dosa ini, apakah kamu tahu dosa ini?’Mukmin itu menjawab, ‘Ya, Tuhanku.’
“Hingga ketika mukmin itu mengaku dosa-dosanya dan merasa dirinya hancur, Allah berkata, ‘Aku telah menutup dosa-dosamu di dunia, dan hari ini Aku ampuni dosa-dosamu.’ Mukmin itu lalu diberi buku berisi kebaikan-kebaikannya.
Ada pun orang-orang kafir dan munafik, maka para saksi berkata, ‘Mereka inilah orang-orang yang telah berdusta kepada Tuhan mereka. Ingatlah, kutukan Allah menimpa orang-orang zalim.” (Qs. Hud: 18)/(Shahih Al-Bukhari)
Al-Qurthubi mengatakan bahwa maksud ‘memberinya perlindungan’ ialah melindunginy, memperlakukannya dengan lembut, dan memuliakannya.
“Allah berbicara kepadany dengan cara yang bersahabat. Allah bertanya kepadanya, ‘Apakah kamu tahu?’ Ia menjawab, ‘Saya tahu, Tuhanku.’
“Allah lalu berkata seraya menganugeeerahinya dan menunjukkan karuaniaNya kepadanya, ‘Aku telah menutupi dosa-dosamu di dunia, maksudnya, tidak Kuungkapkan dosa-dosamu di dunia. Dan hari ini, Kuampuni dosa-dosamu.” (Al-Quthubi, at-Tadzkirah.)
3. Pencercaan Allah terhadap Hamba-hambaNya yang Lalai
Rasulullah saw. telah bercerita kepada kita tentang pencercaan Allah terhadap hambaNya di hari kiamat. Dalam Shahih Muslim diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda,
Pada hari kiamat, Allah berkata, “Hai anak Adam, Aku sakit, tapi kamu tidak menjengukKu.”
Orang itu berkata, “Bagaimana aku menjengukMu, Ya Tuhan, padahal Engkau Tuhan alam semesta.”
Allah berkata, “Bukankah kamu tahu bahwa hambaKu, si anu sakit? Kenapa kamu tidak menjengukna? Tidakkah kamu tahu bahwajika kamu menjenguknya, kamu akanmendapati Aku padanya?”
“Hai anak Adam, Aku telah meminta makan kepadamu, tetapi kamu tidak memberiKu makan?”
Orangitu berkata, “Ya Tuhan, bagaimana aku memberiMu makan, padahal Engkau Tuhan alam semesta?”
Allah berkata, “Bukankah kamu tahu bahwa hambaKu, si anu, telah meminta makan kepadamu, tetapi kenapa kamu tidak memberinya makan? Tidakkah kamu tahu bahwa jika kamu memberinya makan, kamu akan mendapatkan perbuaanmu itu di sisiKu?”
“Hai anak Adam, Aku telah meminta minum kepadamu, kenapa kamu tidak memberiKu minum?”
Orang itu berkata, “Ya Tuhan, bagaimana aku memberiMu minum, padahal Engkau adalah Tuhan alam semesta?”
Allah berkata, “HambaKu,si anu, telah meminta minum kepadamu, tetapi kamu tidak memberinya minum. Tidakkah kamu tahu, jika kamu memberinya minum, kamu akan mendapati perbuatanmu itu di sisiKu?” (mh/foto: )