SALAH sedekah, kadang kita merasa salah sedekah. Kita merasa sudah benar sedekah kepada si B, namun ternyata si A yang menurut kita lebih membutuhkan.
Lalu ada penyesalan dalam hati kita. Lalu kita berucap seandainya…, Sobat apa yang kita lakukan itu sebenarnya sudah menjadi kehendak Allah.
Allah membagikan rezeki kepada hamba-Nya. Rezeki dari Allah itu tidak akan pernah salah alamat. Jadi saat kita sedekah kepada si B yang menurut kita lebih mampu daripada si A, itu memang sudah kehendak Allah.
Allah itu memberikan rezeki kepada si B melalui diri kita. Lalu bagaimana dengan si A, si A memiliki rezeki sendiri dengan jalannya sendiri.
Bisa jadi rezeki si A bukan melalui diri kita tetapi melalui jalan orang lain. Jadi tidak ada yang namanya salah alamat.
Maka saat kita bersedekah, jangan pernah kita sesali. Rezeki itu Allah yang mengatur, Allah yang membagi-bagi. Kita berikan rezeki ke siapa pun itu sudah menjadi kehendak Allah.
Baca Juga: Sedekah itu Tidak Berlebihan dan Tidak Kikir
Salah Sedekah
Ada sebuah cerita. “Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Ada seorang laki-laki berkata, ‘aku pasti akan melakukan sedekah.’ Lalu dia keluar dengan membawa sedekahnya.
Ternyata sedekahnya jatuh ke tangan seorang pencuri. Keesokan paginya orang-orang ramai membicarakan bahwa dia telah memberikan sedekah kepada seorang pencuri.
Mendengar hal itu orang itu berkata: “Ya Allah segala puji bagi-Mu, aku pasti akan melakukan sedekah lagi.”
Kemudian dia keluar dengan membawa sedekahnya, ternyata sedekahnya jatuh ke tangan seorang pezina.
Keesokan paginya orang-orang ramai membicarakan bahwa dia tadi malam memberikan sedekahnya kepada seorang pezina.
Maka orang itu berkata lagi: “Ya Allah segala puji bagi-Mu, ternyata sedekahku jatuh kepada seorang pezina, aku pasti akan sedekah lagi.”
Kemudian dia keluar lagi dengan membawa sedekahnya, ternyata jatuh lagi ke tangan seorang yang kaya.
Keesokan paginya orang-orang kembali ramai membicarakan bahwa dia memberikan sedekahnya kepada orang kaya.
Maka orang itu berkata: “Ya Allah segala puji bagi-Mu, ternyata sedekahku jatuh kepada seorang pencuri, pezina, dan orang kaya.”
Setelah kejadian itu, orang tadi bermimpi dan dikatakan padanya: “Sedekah kamu kepada pencuri, mudah-mudahan dapat mencegah si pencuri dari perbuatannya. Sedangkan sedekah kamu kepada pezina, mudah-mudahan dapat mencegahnya berbuat zina kembali. Sedekah kamu kepada orang yang kaya mudah-mudahan dapat memberikan pelajaran baginya agar menginfakkan harta yang diberikan Allah kepadanya.” (HR Al-Bukhari)
Jadi jangan pernah menyesal atas kehendak Allah atas sedekah kita.
Jangan pernah berpikir kita salah alamat dalam bersedekah. Allah punya skenario dan kita hanya mengikuti skenarionya.
Sedekah yang kita merasa salah alamat itu, sebenarnya sudah betul. Allah yang menuntun kita bersedekah kepadanya.
Yang Allah lihat itu ikhtiar kita dan bukan hasilnya.
Semua sudah menjadi ketetapan Allah, rezeki yang kita sedekahkan itu sudah benar karena Allah sudah menghendakinya. Rezeki tidak pernah salah alamat.[ind]
sumber: Rumah Pintar Aisha, September 2021.