ChanelMuslim.com – Respons para ulama terdahulu ketika digibahi oleh orang lain berikut ini bisa kita jadikan sebagai pelajaran. Kita bisa melihat bagaimana mereka merespons gunjingan orang lain dengan tenang dan santun.
Baca Juga: Sikap Ulama Aswaja Terdahulu Atas Wafatnya Tokoh-Tokoh Penyeru Kesesatan
Respons Ulama-ulama Terdahulu
Seperti diketahui, tentunya kita akan sangat kesal apabila ada yang membicarakan diri kita di belakang kita. Terlebih lagi, apa yang dibicarakan adalah fitnah.
Namun, dilansir channel telegram Najmi Bakkar, ada orang yang datang untuk menemui Hasan al-Bashri, lalu orang ini memberikan info bahwa, “Si A telah mengghibahmu.”
Lalu, Hasan al-Bashri justru mengirim satu kotak kurma basah ke orang itu. Beliau berkata, “Saya dapat informasi bahwasanya engkau telah menghadiahkan pahalamu untukku. Maka saya ingin membalasnya kepadamu.
Mohon maaf, saya tidak mampu untuk memberikan balasan yang setimpal” (Tanbiihul Ghaafiliin I/176)
Selain Hasan Al-Bashri, pada saat ditanya tanggapannya tentang orang yang menjelek-jelekkan dirinya, Fudhail bin ‘Iyadh berkata, “Demi Allah, aku benar-benar marah kepada yang menyuruhnya (yakni Iblis).”
Lalu, dia pun berkata, “Ya Allah jika ia jujur, maka ampunilah aku, dan jika ia berdusta ampunilah ia.” (Shalaahul Ummah fii ‘Uluwwil Himmah, Sayyid Husain al-‘Afaani)
Baca Juga: Forum Bersejarah Pertemukan Para Ulama Irak di Makkah
Asy-Sya’bi dan Abaan bin Abi Ayyaasy
Kemudian, pada satu kesempatan, ada seseorang yang mencerca Asy-Sya’bi. Beliau pun lantas berkata :
إن كنت كاذبا يغفر الله لك، وإن كنت صادقا يغفر الله لي
“Bila ucapanmu itu tidak benar, semoga Allah mengampunimu. Sedang bila pernyataanmu benar, semoga Allah mengampuniku.” (‘Ainul Adab hal 191)
Terakhir, ada juga respons dari Abaan bin Abi Ayyaasy. Ada yang melapor bahwa si fulan memfitnahmu Abaan.
Beliau pun mengatakan :
أَقْرِئْهُ السَّلَامَ، وَأَعْلِمْهُ أَنَّهُ قَدْ هَيَّجَنِي عَلَى الِاسْتِغْفَارِ
“Sampaikan salamku kepadanya, beritahukan bahwa sungguh dia itu telah memotivasiku untuk beristighfar.” (Ash-Shumtu hal 589 oleh Ibnu Abid Dunya)
Sahabat Muslim, dari tulisan Ustaz Najmi Bakkar di atas, kita bisa melihat bagaimana para ulama terdahulu merespons gunjingan yang mereka terima.
Kita bisa melihat bahwa justru gunjingan itu menjadikan mereka makin dekat dengan Allah dan lebih menginstropeksi diri, bahkan menjadi pemaaf bagi orang-orang yang membicarakan mereka. [Cms]