SAAT bepergian bersama sahabat, Rasulullah selalu berada di barisan belakang. Tentunya, hal ini mempunyai maksud atau tujuan. Salah satunya adalah untuk membantu yang lemah.
Jabir bin Abdillah Radhiyallahu Anhuma berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam biasa berada di belakang dalam perjalanan. Beliau membantu yang lemah, memboncengkan dan mendoakannya.” (HR. Abu Dawud).
Baca Juga: Syarat Kemenangan Menurut Hadis Rasulullah Muhammad
Rasulullah Berada di Barisan Belakang saat Bepergian
Demikian besar perhatian dan tanggung jawab Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sebagai seorang pemimpin.
Beliau berada di barisan belakang untuk mengecek jika ada sahabat yang tertinggal, memberi minum orang yang kehausan, memboncengkan orang capai dan tidak memiliki kendaraan.
Selain itu, beliau juga membangkitkan semangat orang yang mulai kendor dikarenakan keletihan, dan sebagainya.
Sikap beliau ini berbeda sekali dengan kebanyakan pemimpin yang selalu ingin tampil di muka dan enggan berada di belakang.
Namun demikian, seorang pemimpin jika sedang dalam urusan perjalanan bersama anak buahnya, dia tidak harus berada di belakang. Karena terkadang juga bisa berada di barisan depan dan pernah juga berada di tengah-tengah barisan.
Intinya, di mana pun sang pemimpin berada ketika sedang bersama-sama anak buahnya dalam suatu acara atau perjalanan, yang terpenting adalah bagaimana dia bertanggung jawab atas keselamatan dan apa yang terjadi pada mereka.
Sebagai pemimpin, dia harus memperhatikan apa yang dibutuhkan bawahannya dan mampu mengayomi mereka, sera terjadi penengah yang baik jika terjadi permasalahan di antara mereka.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Seorang hamba yang diberi kepercayaan oleh Allah memimpin rakyat, lalu dia mati dalam keadaan mengkhianati mereka, niscaya Allah mengharamkan surga baginya.”(Muttafaq Alaih)
[Cms]
(Sumber: 165 Kebiasaan Nabi, Abduh Zulfifar Akaha, Pustaka Al-Kautsar)