MUJAHADAH menjaga kebersihan hati jauh lebih berat dari melawan pengaruh materi.
Ada hadits panjang yang sangat ditakuti oleh para ulama salaf, ringkasnya adalah, “Pada hari kiamat Allah Ta’ala menanyakan sekelompok Mujahid, Ulama dan Qari’, “mengapa engkau berjihad? Aku berjihad untuk meninggikan agama-Mu, Allah berfirman: “Kamu dusta, kamu berjihad agar disebut mujahid, dan manusia telah menggelarmu mujahid, lalu dia dilemparkan ke dalam neraka jahannam, demikian pula dengan para Ulama dan Qari tersebut” [HR. Muslim, Ahmad & Ibnu Majah].
Perhatikan hadits shahih di atas, bagaimana amal fisik yang hebat, berubah jihad di medan perang, dakwah dengan ilmu dan baca Al-Qur’an para hafidz hasilnya dilemparkan ke dalam neraka jahannam, karena tercemarnya tujuan dan misi yang ada dalam hati.
Oleh karena itu, hati bila tidak sering diluruskan dan didudukkan pada niat aslinya akan menghasilkan amal yang sia-sia.
Ibnu Qayim Rahimahullah berkata, “Seorang yang tidak sempat Qiyam Lail, karena rasa penat dan kelelahan, lalu ia sedih dan menyesal dipagi harinya, jauh lebih baik dari seorang yang melakukan Qiyamullail semalam suntuk, lalu dia bangga dengan ibadahnya di pagi harinya”.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Berapa banyak hamba yang beribadah dan berdakwah puluhan tahun, namun hilang seluruhnya, hanya karena mereka menukarnya dengan, pujian dan penilaian manusia atas kerja dan amanah yang diberikan pada mereka, dia menilai bahwa kesalehan dan dakwah keumatan yang dilakukannya selama ini memang pantas untuk pujian manusia.
Oleh karenanya, bila kita merasa bahwa berjuang melawan godaan harta, tahta, dan wanita itu berat, maka ketahuilah itu baru fase godaan anak-anak dan remaja, mestinya godaan fase material seperti ini, tidak lagi menjadi masalah bagi para salikin dakwah dan mukminin.
Syekh Yusuf Al-Qaradhawi, seorang ulama dunia kontemporer, beliau telah melahirkan ribuan ulama dunia dan karya ilmiah, suatu ketika dalam konferensi ulama dunia, beliau dipuji dan disebutkan jasanya atas dunia Islam oleh seorang peserta konfrensi, beliau lalu menyampaikan ceramah kurang lebih isinya:
Baca juga: Mujahadah Menjaga Kebersihan Hati Jauh Lebih Berat dari Melawan Pengaruh Materi (1)
Mujahadah Menjaga Kebersihan Hati Jauh Lebih Berat dari Melawan Pengaruh Materi (2)
“Wahai saudaraku para ulama, tolong jangan menyebut-nyebut amal dan kebaikanku, karena aku takut, semua pahala perjuanganku untuk Rabb-ku dan agamaku, tidak akan aku dapati lagi di akhirat karena kalian sudah sebutkan di dunia.”
Mengapa banyak kaum salaf tidak sering mengomentari perbedaan pendapat dalam masalah furuiyah yang terjadi ditengah umat, diantaranya karena mencegah godaan riya dan ujub, sebab bahaya ujub dalam hati lebih berbahaya dari amal-amal yang dilakukan berdasarkan dalil yang mukhtalaf fiih.
Saudaraku para utadz, da’i dan ulama, sesungguhnya marhalah perjuangan melawan godaan materi telah lewat, karena godaan dan tantangan sesungguhnya adalah godaan yang bersifat abstrak dan bathin yaitu hati.
Seluruh upaya puncak setan dalam menggoda dan menggelincirkan hamba adalah di hati, makanya Allah, Rasul dan para salaf selalu mengingatkan kita untuk mengontrol dan mengatur hati dengan baik.
Sumber: Madrasatuna
[Sdz]