MENGENAI mimpi bertemu dengan orang tua.
Ustaz saya mau bertanya, apa orang tua yang sudah meninggal dapat merasakan ketika anaknya merindukannya dan sebaliknya juga? Bagaimana cara agar orang tua yang sudah meninggal tahu kalau anaknya yang di dunia sangat menyayanginya? Apa arti mimpikan orang tua itu tanda bahwa beliau merasakan apa yang kita rasakan? Apa nanti di akhirat kita dapat berjumpa kembali dengan orang tua dengan wujud seperti di dunia?
Ustaz Farid Nu’man Hasan menjelaskan bahwa hubungan orang yang masih hidup dan orang yang sudah wafat, tidaklah total terputus.
Menurut para ulama, orang hidup masih mungkin bisa berkomunikasi dengan orang yang sudah wafat melalui mimpi berdasarkan Al Quran dan penjelasan salaf.
Perlu diketahui, saat manusia tertidur, sebenarnya manusia mati sementara.
Ruhnya diambil, dan dikembalikan saat bangunnya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Oleh karena itu doa yang diajarkan oleh Rasulullah saat bangun tidur adalah:
الحَمْدُ لِلَّهِ الذي أحْيَانَا بَعْدَ ما أمَاتَنَا، وإلَيْهِ النُّشُورُ
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kita setelah mematikan kita dan kepada-Nyalah kita akan kembali.” (HR. Bukhari no. 7349).
Ada pun orang yang sudah wafat ruhnya ditahan dan tidak dikembalikan.
Nah, saat tidur itulah ruh mereka saling berjumpa.
Demikian penjelasan sebagian ulama saat menjelaskan ayat berikut:
Mimpi Bertemu Dengan Orang Tua (1)
Baca juga: Hukum Istighosah dengan Orang yang Sudah Meninggal
اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَىٰ عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَىٰ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur, maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir.” (QS. Az-Zumar, Ayat 42).
Imam Ibnu Jarir Ath Thabari Rahimahullah mengatakan:
ذكر إِنَّ أَرْوَاحَ الْأَحْيَاءِ وَالْأَمْوَاتِ تَلْتَقِي فِي الْمَنَامِ فَتَتَعَارَفُ مَا شَاءَ اللَّهُ مِنْهَا، فَإِذَا أَرَادَ جَمِيعُهَا الرُّجُوعَ إِلَى الْأَجْسَادِ أَمْسَكَ اللَّهُ أَرْوَاحَ الْأَمْوَاتِ عِنْدَهُ، وَأَرْسَلَ أَرْوَاحَ الْأَحْيَاءِ إِلَى أَجْسَادِهَا
“Diceritakan bahwa sesungguhnya ruh orang yang hidup dan ruh orang mati bertemu dalam mimpi. Mereka saling mengenal sesuai yang Allah kehendaki. Ketika masing-masing hendak kembali ke jasadnya, Allah menahan ruh orang yang sudah mati di sisi-Nya, namun Allah melepaskan ruh orang yang masih hidup ke jasadnya.” (Tafsir Ath Thabari, 9/7078).[Sdz]