MENEMUKAN kepuasan dalam kehidupan media sosial. Kita hidup di masa ketika orang-orang berbagi semua hal baik yang terjadi pada mereka.
Pekerjaan baru, bayi baru, liburan, dan mobil baru, masyaAllah. Namun segala kebaikannya bisa menyebabkan kita merasa kurang puas dengan kehidupan kita sendiri.
Jangan khawatir, bukan berarti sebaiknya berhenti menggunakan media sosial. Ini cara yang bagus untuk tetap terhubung dengan orang yang kita cintai.
Namun bagaimana caranya agar kita tidak membandingkan diri kita dengan orang lain? Bagaimana kita bisa merasa diberkahi dan puas dengan apa yang kita miliki?
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Alhamdulillah, Al-Quran dan hadis memberi kita cara sederhana dan efektif untuk mencapai kepuasan.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menasihati kita agar memandang kepada orang-orang yang diberi lebih sedikit.
Banyak saudara-saudari muslim kita yang menghadapi kesulitan demi kesulitan.
Percayalah, setelah menghabiskan sore hari menjenguk seseorang yang sakit, Anda akan lebih bersyukur atas kesehatan Anda.
Baca juga: Mengintip Kenikmatan Surga yang Abadi
Menemukan Kepuasan dalam Kehidupan Media Sosial
Kita harus ingat bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Ar-Razzaq, Maha Pemberi Rezeki.
Dengan meluangkan waktu bersama mereka yang kurang beruntung, kita akan lebih menghargai dan mensyukuri setiap nikmat yang Allah berikan kepada kita.
Berbeda jika kita terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Luqman ayat 12:
وَلَقَدْ اٰتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِۗ وَمَنْ يَّشْكُرْ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ ١٢
Sungguh, Kami benar-benar telah memberikan hikmah kepada Luqman, yaitu, “Bersyukurlah kepada Allah! Siapa yang bersyukur, sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Siapa yang kufur (tidak bersyukur), sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.”
Imam Al-Ghazali dalam kitab Al-Mursyidul Amin menyebutkan, bersyukur haruslah memenuhi tiga hal.
Mengakui nikmat dari pemberi nikmat, mengungkapkan rasa gembira kepada pemberi nikmat dengan memujinya, menggunakan nikmat pada jalan yang diridhai pemberinya.
Maka dari itu, hendaklah kita selalu bersyukut atas segala yang telah Allah Subhanahu wa Ta’la berikan kepada kita, segala apa yang telah dititipkan di dunia ini.
Kadang keindahan di media sosial tak seindah pada realita. Lalu untuk apa saling iri jika Allah sudah menyiapkan hal terbaik untuk masing-masing hamba-Nya.[Sdz]