ChanelMuslim.com – Masjid di Indonesia beraneka ragam. Ada yang bentuknya seperti Masjid di Mekkah, Turki, hingga Taj Mahal pun dijadikan insipirasi desain. Rata-rata mereka membangun masjid agar rumah Alloh itu penuh dengan jamaah dan dakwah Islam berjalan. Namun, ada satu-satunya masjid di Indonesia yang bukan hanya untuk dakwah islam tetapi juga agar bangsa Indonesia cerdas dan pintar. Mungkin itu karena visi Masjid Agung Al Azhar yang ingin mendorong kebaikan dan memberikan pencerahan dan pemberdayaan kepada umat Islam yang tertera dalam situs Masjid Agung Al Azhar sendiri.
Yakni mendorong kebaikan dan mencegah kemunkaran berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Sunnah Rasulullah SAW dengan cara yang lebih bijak, nasehat yang santun, dialog yang lebih beradab. Kedua, memberikan pencerahan dan pemberdayaan kepada umat Islam melalui program pendidikan, pelatihan, pengajian, khutbah dan kajian ilmiah. Ketiga, yakni memberikan pelayanan dan ketenteraman kepada umat Islam dalam mengatasi berbagai persoalan hidup dan kehidupan mereka, sehingga dapat beribadah dan menjalankan ajaran Islam sesuai dengan tuntunan syari’ah. Keempat, yakni meningkatkan mutu pemeliharaan dan pengawalan terhadap aqidah umat Islam dari bahaya pemurtadan, aliran-aliran sesat, pola pikir dan gaya hidup yang bertentangan dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan Al-Sunnah.
Menurut Ketua Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar, Sobirin misi itu tidak bisa dipisahkan dari anggaran dasar YPI Al Azhar.
"Membina dan mengembangkan dakwah dan pendidikan Islam dalam arti kata yang seluas-luasnya Membentuk masyarakat yang berilmu, beramal dan bertaqwa dalam rangka Izzul Islam wal Muslimin," katanya.saat Zakat Day Al Azhar di Konter Barat depan Masjid Al Azhar.
Dalam Zakat Day Al Azhar, Sobirin sempat menceritakan sejarah Masjid Agung Al Azhar. Menurutnya Masjid ini dibangun oleh YPI sejak 19 November 1953.
Rencananya, kata Sobirin, Masjid Agung Al Azhar akan diresmikan pada tahun 1958 oleh Presiden Soekarno.
"Sayangnya Masjid Agung Al Azhar tidak pernah diresmikan oleh Presiden pertama hingga sekarang. Atas inisiatif Buya Hamka, Masjid Agung Al Azhar pada tahun tersebut dibuka untuk umum.
"Buya Hamka memakai Masjid Agung Al Azhar untuk menyebarkan dakwahnya,"katanya.
Di atas tanah seluas 43.755 m2, Masjid Agung Al Azhar terus melakukan pembangunan. Mulai dari TK Islam Masjid Agung Al Azhar pada tahun 1967 hingga sampai sekarang mendirikan perguruan tinggi, Universitas Al Azhar Indonesia.
"Ini artinya sekolah-sekolah yang dibangun di Masjid Agung Al Azhar atas inisiatif jamaah masjid," ujarnya menerangkan.
Satu-satunya Masjid di Indonesia, kata Sobirin, yang mendirikan atas inisiatif jamaah dan di atas tanah masjid.
"Ini menjadi keyakinan kita, bahwa Masjid Agung Al Azhar membawa keberkahan bagi YPI, anggota hingga para jaamah,"katanya.
Kini ketika menyebut nama Al Azhar bukan Kairo lagi tapi juga sekolah yang dinaungi oleh Masjid Agung Al Al Azhar. (Ilham)