KONSUMSILAH sesuatu yang halal dan baik. Nasihat ini tentunya sudah seharusnya terus kita ingat ketika memilih makanan atau minuman yang akan dimasukkan ke mulut kita.
Terlebih lagi, di tengah tempat-tempat makan yang masih belum dipastikan kehalalannya melalui sertifikasi halal.
Baca Juga: 7 Wasiat Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam
Konsumsilah sesuatu yang Halal dan Baik
Allah ta’ala berfirman,
ياأيها الناس كلوا مما في الأرض حلالا طيبا ولا تتبعوا خطوات الشيطان إنه لكم عدو مبين
“Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi thoyyib dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithon karena sesungguhnya syaithon adalah musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqoroh: 168)
Al-‘Allamah Abdurrohman bin Nashir As-Si’di menjelaskan,
هذا خطاب للناس كلهم مؤمنهم وكافرهم فامتن عليهم بأن أمرهم أن يأكلوا من جميع ما في الأرض من حبوب وثمار وفواكه وحيوانات حالة كونها { حلالا } أي: محللا لكم تناوله ليس بغصب ولا سرقة ولا محصلا بمعاملة محرمة أو على وجه محرم أو معينا على محرم
“Ayat ini ditujukan kepada manusia seluruhnya baik orang mukmin maupun orang kafir.
Allah memberi karunia-Nya kepada mereka dengan memerintahkan agar memakan apa saja yang ada di muka bumi berupa biji-bijian, buah-buahan, dan hewan-hewan selama itu halal.
Yang dimaksud “halal” yaitu yang diperbolehkan bagi kalian untuk memakannya, tidak dengan cara merampas, mencuri, tidak pula melalui transaksi yang dilarang, atau cara-cara haram lainnya atau untuk membantu terlaksananya keharaman.
{ طيبا } أي: ليس بخبيث كالميتة والدم ولحم الخنزير والخبائث كلها ففي هذه الآية دليل على أن الأصل في الأعيان الإباحة أكلا وانتفاعا
Sedangkan yang dimaksud “thoyyiban” yaitu bukan sesuatu yang jelek seperti bangkai, darah, daging babi, maupun dzat-dzat jelek yang lain. Maka dalam ayat ini terkandung dalil bahwa hukum asal segala sesuatu mubah baik untuk dimakan atau dimanfaatkan (kecuali ada dalil yang menunjukkan keharomannya).”
(Taisirul Karim hlm. 80)
Allah memperingatkan seluruh manusia di dalam ayat tersebut agar menjauhi makanan yang harom dan penghasilan yang harom.
Karena semua itu kejelekan yang besar dampaknya bagi keadaan hati, watak dan jasad.
Akibat mengonsumsi makanan yang harom atau penghasilan yang harom maka syaithon menjerumuskan manusia kepada tindak kezaliman, permusuhan, aniaya, serta terhalang dari terijabahnya doa.
Dahulu para salaf bila keluar rumah mencari nafkah keluarga mereka berpesan,
إياك وكسب الحرام فإنا نصبر على الجوع ولا نصبر على النار
“Jauhilah olehmu penghasilan yang harom sungguh kami mampu bersabar lantaran lapar, tetapi kami tidak mampu bersabar dari panasnya api neraka.”
[Cms]
https://t.me/manhajulhaq