ADALAH sebuh kunci kemuliaan di dunia dan akhirat, yaitu hablum minallah dan hablum minannas.
Berikut khutbah Jumat yang ditulis oleh Al-Ustadz Kahfi Amin, Penasihat PW Persis DKI Jakarta.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
قال اللّه تعالى: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ. .أمّا بعد
Jamaah jumat yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Subhanahu wa Ta’ala sang Pencipta jagat ini telah menetapkan sebagaimana tertera dalam Al Qur’an:
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ ٱلذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوٓا۟ إِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَحَبْلٍ مِّنَ ٱلنَّاسِ وَبَآءُو بِغَضَبٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ ٱلْمَسْكَنَةُ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا۟ يَكْفُرُونَ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَيَقْتُلُونَ ٱلْأَنۢبِيَآءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوا۟ وَّكَانُوا۟ يَعْتَدُونَ
Artinya: Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas. (QS. Ali Imran: 112).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ikhwatu iman Rahimakumullah, Hablum minAllah dan hablum minannas, kalimat yang sangat familiar yang dengan itu ada empat kemungkinan yang terjadi.
Pertama, manusia yang buruk hablum minAllah-Nya, juga buruk Hablum minannas-nya, kehinaan dunia dan akhirat bagiannya.
Kedua, hablum minAllah-nya buruk, tetapi baik hablum minannas-nya, tempatnya neraka.
Ketiga, hablum minAllah-Nya buruk, tetapi hablum minannas-nya, baik, maka neraka bagiannya.
Keempat hablum minAllah baik, juga hablum minannas-nya baik, maka kemuliaan dunia-akhirat yang melimpah kepadanya.
Tetapi mungkinkah bagi muslim atau muslimah terjadi hablum minAllah baik, tapi hablum minannas-nya buruk? Padahal Allah menjamin manakala hablum minAllah dilakukan seperti shalat, pasti mencegah kemungkaran. Tentu ada “sesuatu yang salah dalam ibadahnya”.
Khutbah Jumat: Meneguhkan Hablum MinAllah dan Hablum Minannas, Kunci Kemuliaan Dunia-Akhirat
Baca juga: Khutbah Jumat, Kembali Bertemu dengan Tamu Agung
Beruntunglah setiap muslim melimpahkan shaum sebagai junnah (perisai) sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwa shaum itu benteng, manakala dilaksanakan dengan kualitas “imanan wah tisaban” juga shalat, niscaya Allah ampuni segala dosa dan kekhilafan.
Ditengah masyarakat negeri yang sedang mengalami “degradasi mental atau akhlak”, apakah lagi mayoritas muslim, insya Allah hadir Ramadhan, bulan yang akan mengembalikan kemuliaan bagi siapapun yang menegakkan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala juga melaksanakan apa yang diajarkan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Khutbah kedua
ألْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ . أمّا بعد:
Jamaah sidang jumat yang dirahmati Allah, bahwa hablum minAllah bisa dalam artian perjanjian dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hablum minannas dalam artian perjanjian antar manusia, seperti kesepakatan sosial berupa peraturan perundang-undangan.
Saat hal tersebut di atas diabaikan dalam kehidupan masyarakat, maka bersiap dirilah menghadapi kehancuran. Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah mengingatkan:
وَإِذَآ أَرَدْنَآ أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا۟ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا ٱلْقَوْلُ فَدَمَّرْنَٰهَا تَدْمِيرًا
Artinya: Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. (QS. Al-Isra: 16).
Semoga negeri ini terhindar dari kehancuran. Aamin.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم
[Sdz]