PULAU Natal atau Christmas Island dihuni oleh 20 persen penduduk muslim dari suku Melayu. Hanya berjarak 500 kilometer dari Jakarta, tapi masuk dalam wilayah Australia.
Pulau Natal atau Christmas Island letaknya di barat daya pulau Jawa. Jaraknya sekitar 500 kilometer dari Jakarta.
Meski lokasinya berada dua ribu kilometer lebih dari Perth, Australia, tapi Pulau Natal masuk dalam wilayah Australia. Bagaimana mungkin?
Hal ini karena pulau itu awalnya ditemukan oleh pelaut Inggris pada tahun 1643. Dia adalah Kapten William Mynors. Ia singgah di pulau itu tepat pada tanggal 25 Desember. Karena itulah pulau itu ia namakan dengan Pulau Natal atau Christmas Island.
Pada tahun lima puluhan, pulau itu diserahkan ke Australia dan hingga kini menjadi wilayah negara Australia.
Umat Islam di Pulau Natal
Ketika Inggris menemukan pulau itu, mereka menemukan bahan tambang fosfat. Eksplorasi pun dilakukan oleh Perusahaan Inggris.
Di antara para buruh yang diambil dari perusahaan Inggris itu berasal dari Melayu. Tidak heran jika umat Islam yang berdomisili turun-temurun di Pulau Natal sangat identik dengan orang Melayu, baik agama, bahasa, dan budaya.
Jumlah penduduk di pulau yang terkenal dengan migrasi kepiting merah itu sekitar 2 ribu jiwa. Mereka berada di dua wilayah yang berbeda. Di sebelah utara dihuni oleh penduduk Melayu yang beragama Islam, dan di selatan oleh campuran warga Tiongkok, Inggris, dan lainnya.
Di wilayah utara yang disebut dengan Kampong itu menggunakan bahasa Melayu seperti di Sumatera dan Malaysia. Sementara di selatan menggunakan bahasa Inggris. Agama di wilayah selatan ini beragam: Kristen dan lainnya.
Perayaan Hari Besar Islam
Australia mengakomodir kegiatan agama di pulau seluas Jakarta Selatan ini, termasuk agama Islam. Bahkan, dua hari raya Islam: Idul Fitri dan Idul Adha menjadi hari libur nasional di sana.
Segala kegiatan tradisional keislaman juga dibebaskan. Seperti, walimahan, pengajian, khitanan, tahlilal, dan lainnya.
Pemerintah Australia juga menghormati busana keislaman di wilayah itu. Mulai dari baju koko khas melayu, hingga busana jilbab untuk para muslimah.
Bisa dibilang, Pulau Natal merupakan komunitas multi etnis dan agama yang begitu plural. Tapi, kehidupan masyarakat di sana tetap damai.
Untuk menuju ke pulau Natal itu, tidak begitu sulit. Cukup dengan pesawat udara dari Jakarta, penerbangan akan bisa langsung ke Pulau Natal.
Hal ini karena Australia melengkapi pulau itu dengan bandara internasional. Berapa lama perjalanannya? Tidak lebih dari satu setengah jam, atau lebih cepat dua puluh menit dari perjalanan udara Jakarta ke Bali. [Mh]