PRIA berusia 27 tahun asal Tangerang viral karena obesitas. Padahal, Islam secara tegas mengatur soal porsi makan. Penulis buku Journey to the Light Uttiek M. Panji Astuti mengulas Islam dan obesitas berikut ini.
Dalam artikelnya yang berjudul “Fit and Healthy”, Jumat (09/06/2023), Uttiek menulis orang-orang yang mengalami kegemukan dan bagaimana Islam mengatur masalah makanan.
Muhammad Fajri (27 tahun) yang memiliki berat badan 300 kg viral di media sosial. Kaki Fajri yang bengkak membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit (RS).
Namun, petugas terlebih dahulu harus menjebol pintu rumahnya di Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten.
Petugas kesulitan mengeluarkan Fahri karena pintu rumahnya terlalu sempit.
“Dia akhirnya diangkat menggunakan forklift. Butuh waktu dua jam, karena kami mencari alat buat bongkar pintu dan forklift,” jelas Kepala UPT BPBD Ciledug Mulyadi. [Republika, 9/6].
Berat badan di atas 100kg memang tidak wajar, apalagi sampai 300kg. Tak banyak manusia yang mengalaminya.
Baca Juga: Hati-Hati, 3 Kesalahan Cara Makan yang Picu Obesitas
Islam Mengatur Porsi Makan Agar Umatnya Tidak Obesitas
Tercatat beberapa raja di Inggris ada yang memiliki berat badan di luar kewajaran, seperti Raja Henry VIII.
Ia sangat kontroversial karena kekejamannya yang suka menjatuhkan hukuman penggal kepala dan nafsu makannya yang luar biasa.
Di akhir pemerintahannya, ia lebih banyak menghabiskan waktunya di Hampton Court. Sebuah dapur besar yang mempunyai lima puluh lima kamar dengan dua ratus orang staf.
Sejarawan memperkirakan Henry memiliki berat sekitar 190,5 kg. Ia sudah tak sanggup lagi berjalan, dan harus ditandu. Saking gemuknya sampai-sampai peti matinya terbuka di tengah pemakamannya.
Tak hanya laki-laki, dalam sejarah Inggris juga pernah ada ratu yang sangat gemuk. Ia adalah Ratu Victoria.
Sepeninggal suaminya, ia mengalami depresi dan melarikan diri pada kebiasaan makan yang berlebihan. Ia bisa menyelesaikan sembilan hidangan hanya dalam waktu setengah jam.
Setiap malam ia menghabiskan porsi besar olahan ayam, daging sapi, haggis (jerohan domba), daging rusa, domba, dan berbagai sup.
Astaghfirullah.
Islam secara tegas mengatur soal porsi makan.
“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” [Al-A’raf: 31].
Sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Imam al-Tirmidzi dalam kitabnya “Syamail al-Muhammadiyah”, menjelaskan bahwa postur tubuh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam itu sedang, tidak terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek.
Warna kulitnya tidak terlalu putih dan juga tidak terlalu sawo matang, rambutnya tidak terlalu keriting dan juga tidak terlalu lurus.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam wafat di umur 60-an dan di rambut dan jenggotnya tidak lebih dari 20 yang berwarna putih. [HR: Bukhari dan Muslim]
Demikian halnya dengan sahabat mulia Umar ibn Khattab, seperti yang tertulis dalam kitab “Siyar A’lamin Nubala” karya Imam Adz-Dzahabi.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, “Ayahku berkulit putih kemerah-merahan, tinggi besar, beruban, langkah kakinya tegap dan cara berjalannya cepat.”
Abu Raja’ Al Athari berkata, “Umar berpostur tinggi besar, kekar, sangat putih, dan kedua pundaknya bidang. Ketika menua, ujung jenggotnya berwarna hitam kemerah-merahan.”
Sahabat yang memiliki postur tubuh menyerupai Umar ibn Khattab adalah Khalid ibn Walid. Postur tubuhnya kekar, pundaknya lebar, dan kuat.
Kondisi kaum Muslimin yang sehat dan kuat itu pula yang melahirkan syariat membuka bahu kanan bagi laki-laki saat memakai pakaian ihram.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dan hindari makan berlebihan! Jumuah Mubarak, everyone. Jangan lupa baca QS Kahfi.[ind]