ChanelMuslim.com- Keluarga muslim merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan perjalanan hidup seorang muslim.
Berikut ini kelanjutan dari bingkai-bingkai yang mesti kokoh dalam pembentukannya.
4. Suami Istri yang Penuh Perhatian dengan Keluarga
Seorang laki-laki sholeh mempunyai ciri antara lain begitu perhatian pada istrinya, berkata santun, memenuhi kebutuhan, dan mencintai, selalu mengayomi agar istri selalu dalam ketaatan kepada Allah Swt dan Rasul Saw. Begitu pun dengan seorang wanita shalihah. Ia selalu menyenangkan suami, mentaati perintahnya, dan menjaga kesucian diri, berpesan kepada suaminya di pagi hari, dan menanyakan keadaannya di sore hari.
Suami istri ini sangat perhatian dengan keselamatan anak-anaknya, mentarbiyahnya dengan tarbiyah islamiyah, memberikan makan dengan rizki yang halal.
Rasulullah Saw telah mencontohkan kebaikan perhatiannya terhadap keluarga dalam segala hal, sehingga layak Beliau Saw menyatakan :
خَيركُم خيركم لأهلِه وانا خيركم لِأَهْلِيْ
“Sebaik-baik kamu semua adalah yang paling baik perhatiannya terhadap keluarganya, dan aku (Rasul Saw) adalah yang terbaik di antara kalian perhatianku terhadap keluargaku”.
5. Bersemangat memenuhi kewajiban-kewajiban dakwah, dan merasa mulia dengan dakwah.
Karakter dan sifat spesifik dari keluarga muslim adalah keterikatannya dengan dakwah, ia adalah keluarga dakwah itu sendiri.
Kita bisa meneladani rumah tangga Rasulullah Saw dan Khulafaur rosyidin Ra. Setiap individu dari rumah-rumah pembesar Islam ini saling berkompetisi ingin berbuat yang terbaik untuk Islam.
Inilah di antara ucapan Abu Bakar Ra yang begitu bangganya dengan dakwah Islam ini di tengah menurunnya moralitas shahabat sepeninggal Rasul Saw :
أيَنْقُصُ الإسلامُ وأنا حَيٌّ
Akankah Islam menjadi lemah sedangkan saya masih hidup?
Dan inilah Umar Ra berkata :
مَنْ طَلبَ العِزَةَ بغيرِ ما أعَزَّنا اللهَ بهِ أذَلَّنا
Barang siapa mencari kemuliaan dengan selain apa yang Allah telah muliakan kita, maka kita akan hina.
Simaklah apa yang dikatakan oleh ibu Khonsa Ra kala menerima berita syahidnya keempat putranya :
الحمدُ لله الذي شَرَّفَنِي بِقتْلِهِمْ عَسَى اللهُ انْ يَجْمعَنا جَمِيعا في الجنةِ
"Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan orang seperti aku ini dengan syahidnya putra-putraku, semoga Allah berkenan kumpulkan kami semua di surga.”
6. Memelihara ajaran Islam dalam setiap urusan rumah tangga (pakaian, makanan, minuman, tidur, bangun, dzikr, dan aktivitas lainnya).
Tak satu pun urusan kehidupan manusia yang tidak diatur oleh islam. Sebuah keluarga muslim menjalankan perannya dalam mengaplikasikan nilai-nilai agung, didasari sebuah pernyataan :
رضيتُ با لله ربا وبالإسلام دينا و بمحمد نبيا ورسولا
(Aku ridha Allah sebagai Robb, menjadikan islam sebagai aturan hidup dan menjadikan tuntunan Rasul Saw sebagai rujukan utamanya)
Ia sadar bahwa keselamatan hanya dengan mengikuti sunnah. Imam Malik rahimahullah berkata :
السُنَّةُ مِثلُ سَفِينَةِ نُوْحٍ , مَنْ رَكِبَها نَجَا وَمَنْ تَخَلَّفَ عَنْها غَرِقَ
Sunnah Rasul Saw itu ibarat perahu nabi Nuh As (saat terjadi taufan), maka siapa naik maka selamatlah ia, dan siapa tidak mau menaikinya maka ia tenggelam.
7. Menjaga kebersihan dan keindahan rumah
Keindahan islam itu sebagiannya diperankan oleh keluarga muslim, karena ia senang hidup bersih, dalam perilaku, pakaian, makanan, usaha dan sebagainya.
Keluarga ini menyadari bersih adalah pangkal keindahan. Demikianlah Rasul Saw nyatakan :
إن اللهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الجَمالَ, طَيِّبٌ لا يَقْبَلُ إلا طَيِّبا
Sesungguhnya Allah itu Maha Indah menyukai keindahan, Allah itu Maha Baik Maha Mencintai kebaikan.
(Mh)