Chanelmuslim.com – Di masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab, Imran bin Husnain dikirim oleh Khalifah ke Bashrah untuk mengajari penduduk Bashrah dan membimbing mereka mendalami agama. Penduduk Bashrah langsung berdatangan menyambutnya, berharap berkah dari keshalihan dan ketakwaannya.
Hasan Basri dan Ibnu Sirin berkata, “Tidak seorang pun di antara sahabat-sahabat Rasul saw. yang datang ke Bashrah, lebih dimuliakan daripada Imran bin Hushain. ”
Baca Juga: Motivasi Iman Imran bin Husnain
Imran bin Husnain Bagai Hidup Berdekatan dengan Malaikat
Imran tidak ingin ibadah dan kekhusyu’annya kepada Allah terganggu oleh sesuatu pun. la tenggelam dalam ibadah hingga seolah tidak menoleh sama sekali pada dunia tempatnya hidup dan bumi tempatnya berpijak.
la seakan hidup dalam lingkungan malaikat. Berbincang dengan mereka dan saling berjabat tangan.
Ketika terjadi pertikaian sengit antara sesama kaum muslimin, antara kelompok Ali dengan kelompok Mu’awiyah, Imran tidak hanya bersikap netral, namun lebih dari itu, ia mengajak semua orang untuk tidak ikut dalam pertikaian itu, dan lebih mengutamakan kedamaian. la berseru, “Aku lebih suka menggembala kambing di atas pegunungan hingga meninggal dunia daripada harus bergabung dengan salah satu kelompok, lalu membidikkan anak panah, baik mengenai sasaran maupun tidak.”
Kepada setiap orang Islam yang dijumpainya ia berpesan, “Berdiam dirilah di masjid. Jika masjid pun diserang, berdiam dirilah di rumahmu. Jika rumahmu diserang, mengincar nyawamu atau hartamu, maka Rasullullah saw. Berpesan lawanlah.”
Inilah sikap ketegasan yang dimiliki Imran. Menjaga diri dari pertikaian khususnya dengan sesama muslim menurutnya lebih baik dan terus beribadah. []
Sumber : Biografi 60 Sahabat Nabi, Penerbit Al Itihsom