HIJRAH menjadi sebuah solusi, ungkap Uttiek M. Panji Astuti, penulis buku Journey to the Light yang kemudian mengutip perkataan Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari berikut.
“’Hijrah’ itu menjadi salah satu solusi bagi pecandu narkoba.”
Saya mengingat betul perkataan tegas itu terucap dari alm Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, dalam sebuah wawancara dengannya sekian tahun lalu.
Para pecandu narkoba itu harus dijauhkan dari lingkungannya. Dipindahkan dari sekolah/kampusnya. Bila perlu pindah ke luar kota, supaya terputus dari teman-teman lamanya.
Mereka harus berada di lingkungan baru yang bersih, sehingga proses rehabilitasinya berjalan efektif .
Metode yang sama juga bisa diterapkan bagi L*B* dan pelaku maksiat lainnya. Mereka harus diputus dan dijauhkan dari lingkungan yang menjerumuskannya.
Baca juga: Hijrah dan Kebangkitan Islam
Hijrah Sebuah Solusi
Secara bahasa, hijrah berasal dari kata hajarahu-yahjuruhu-hijran-hijranan. Bentuk isim atau kata benda dari kata ini adalah al-hijrah. Lawan katanya adalah al-washal (sampai/tersambung).
Banyak ulama yang memaknai hijrah sebagai perjalanan manusia di muka bumi untuk mencari pelajaran, hikmah, dan nasihat.
Bagi para alim, hijrah merupakan perjalanan untuk mendekatkan diri dengan kebaikan, meninggalkan dosa dan kesalahan, meninggalkan akhlak yang buruk.
Meninggalkan segala sesuatu yang dapat menjerumuskan manusia dalam kehinaan, serta meninggalkan hal-hal yang menjauhkan diri dari kebenaran.
Dari perjalanan hijrah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, banyak pelajaran abadi yang bisa diambil manusia.
Di antaranya, keyakinan total dan percaya sepenuh jiwa bahwa Allah akan berikan pertolongan sekalipun seakan “no way out” dalam logika manusia.
Sebagaimana kegelisahan yang dirasakan Abu Bakar saat orang-orang Quraisy yang mengejar mereka sudah sangat dekat di mulut gua.
Ia sampaikan kekhawatirannya pada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam yang dijawab, “Jangan bersedih, Allah bersama kita.”
Dan betul, Allah berikan pertolongan berupa ketenangan hati. Sesuatu yang tak mungkin diupayakan manusia tanpa izin-Nya.
View this post on Instagram
Lalu Allah penuhi janjinya, bersama kesulitan ada kemudahan.
Penderitaan di Makkah selama 13 tahun terhapus dengan kebaikan hati penduduk Madinah yang menyambut kedatangan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabat dengan tangan terbuka.
Kaum Anshar menunjukkan kesetiaannya untuk sehidup sependeritaan dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Terputusnya hubungan dengan keluarga di Makkah tergantikan dengan keluarga yang jauh lebih baik.
Maka tepatlah kiranya hijrah menjadi solusi. Jangan takut untuk meninggalkan lingkungan lama yang buruk dan berpindah ke lingkungan baru yang lebih baik.
Luruskan niat dan Allah akan ganti semua yang ditinggalkan dengan yang lebih bersih, lebih banyak dan lebih berkah.cSelamat tahun baru 1445 Hijiyah![ind]