ChanelMuslim.com– Amir bersyukur bisa berkerja di sebuah perusahaan besar. Meski hanya sebagai ajudan bos, Amir tetap hapy menjalani tugas. Hari itu begitu cerah saat Amir mendampingi bosnya main golf. Seperti biasa, ia selalu siap dan siaga melayani kebutuhan bos. Bola, stik, dan perlengkapan golf lain terus ia bawa ke arah mana pun sang bos melangkah.
Ia pun menyaksikan bosnya memukul bola dengan stik. Bola terpental jauh hingga tak terlihat jelas. Setelah itu, bos mengajak Amir berjalan ke arah bola mendarat.
“Maaf, Bos. Apa tidak sebaiknya saya saja yang mengambil bola itu? Nanti bos capek berjalan sejauh itu,” ucap Amir polos kepada bosnya.
Baca Juga: Pendiri Asosiasi Golf Muslim Berharap Asosiasinya Mendunia
Golf
Sang bos pun tertawa geli. “Amir, Amir. Permainan golf itu bukan sekadar memukul bola hingga jauh. Tapi juga menemukannya, membidiknya hingga bisa memasukkan bola ke lubang target,” jelas sang bos yang disambut anggukan kepala Amir.
Dalam batinnya, Amir hanya bisa berceloteh. “Aneh, bola yang dekat dipukul menjadi jauh. Kemudian ditemukan, dibidik, dan dipukul lagi ke lubang target.”
“Amir, suatu saat, kamu akan paham kenapa saya bermain golf. Intinya sederhana: pukul bola, temukan, bidik, dan masukkan ke sasaran. Inilah filosofi kerja dalam hidup,” ucap sang bos sambil terus berjalan menuju arah jatuhnya bola yang entah di sebelah mana.
**
Gerak kehidupan tak akan bernilai jika tanpa arah tujuan. Lontarkan bola harapan ke arah titik tujuan. Awasi sampai di mana harapan sudah diraih. Kejar dan temukan. Bidik sekali lagi agar harapan sesuai dengan tujuan.
Kalaupun akhirnya bola harapan tidak tepat mencapai target tujuan. Jangan pernah kecewa. Setidaknya, kita sudah punya modal pengalaman, agar pencapaian tujuan bisa lebih mudah diraih melalui usaha berikutnya. (muhammad nuh/foto:aerotechgolfshafts.com ).