FAEDAH tentang asmaul husna. Allah memiliki nama-nama yang indah. Seluruh nama-nama Allah adalah indah dan setiap nama pasti mengandung sifat.
Sebaliknya, tidak setiap Sifat yang disebutkan dalam al-Quran maupun hadits yang shahih bisa disebut sebagai Nama Allah dalam Sifat tersebut.
Baca Juga: Asmaul Husna Al-Baaits, Allah Maha Membangkitkan
Faedah Tentang Asmaul Husna
Nama-nama Allah sangat banyak, dan sebagian hanya Allah saja yang mengetahuinya, sebagaimana dalam hadits :
أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ
Aku meminta kepadaMu dengan seluruh Nama yang Engkau miliki, yang Engkau beri nama diriMu dengan Nama itu, atau yang Engkau turunkan dalam KitabMu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah seorang dari makhlukMu, atau yang Engkau simpan dalam perbendaharaan ilmu ghaib yang di sisiMu (H.R Ahmad, dishahihkan oleh al-Hakim dan al-Albany).
Di antara nama-nama Allah itu, terdapat 99 nama yang barangsiapa menghafal dan menjalankan kandungan dari nama-Nama Allah itu, beribadah kepada Allah dengan kandungan nama-Nama Allah tersebut, maka ia akan masuk surga.
إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً إِلَّا وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
Sesungguhnya, Allah memiliki 99 Nama, 100 kurang 1.
Barangsiapa yang ihsho’ (menghafal dan menjalankan kandungan dari Nama-Nama Allah itu), maka ia masuk surga. (H.R al-Bukhari no 2351 dan Muslim no 4836).
Menjalankan kandungan nama-nama Allah, misalkan saat mengetahui bahwa Allah adalah al-Ghafuur, maka ia tidak putus asa dari rahmat Allah, ketika terjatuh ke dalam dosa, ia memohon ampunan dan bertaubat kepadaNya.
Allah juga memerintahkan kita untuk berdoa dengan menyebut Asma-ul Husna tersebut:
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا…
dan Allah memiliki Nama-Nama yang baik, maka berdoalah denganNya…(Q.S al-A’raaf:180).
Berdoa dengan menyebut asmaul husna tersebut, itulah yang banyak dicontohkan dalam lafadz-lafadz doa baik dalam al-Quran maupun hadits.
Kalau kita simak doa-doa dalam al-Quran dan hadits yang shahih, penyebutan Asma-ul Husna akan diiringi dengan permintaan kepada Allah sesuai kandungan Asmaul Husna itu. Contoh:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan anugerahkanlah rahmat kepada kami dari sisiMu, sesungguhnya Engkau adalah al-Wahhab (Maha Pemberi Anugerah). (Q.S Ali Imran:8)
Demikian juga dalam hadits-hadits Nabi:
عَنْ أَنَسٍ أَنَّهُ كَانَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسًا وَرَجُلٌ يُصَلِّي ثُمَّ دَعَا اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْ إِكْرَامِ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ دَعَا اللَّهَ بِاسْمِهِ الْعَظِيمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى
Dari Anas radhiyallahu anhu bahwasanya pada saat beliau duduk bersama Nabi shollallahu alaihi wasallam ada seseorang yang berdoa dalam sholatnya : Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepadaMu bahwa untukMulah pujian. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau.
Engkau adalah al-Mannan (Maha Pemberi Anugerah), Pencipta langit dan bumi. Ya Dzal Jalaali wal Ikraam (Wahai pemilik keagungan dan kemulyaan).
Yaa Hayyu yaa qoyyum. Nabi yang mendengar itu menyatakan: Sungguh ia telah memanggil Allah dengan namaNya yang agung, yang jika ia memanggil akan dijawab, dan jika meminta akan diberi. (H.R Abu Dawud no 1277 dishahihkan Syaikh al-Albany).
Dikutip dari Buku “Akidah Imam Al-Muzani (Murid Imam Asy-Syafii)”
[Cms]
Al Ustaz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
http://telegram.me/alistiqomah