ChanelMuslim.com – Orang kaya dan miskin sama-sama memiliki faedah atau kedudukannya tersendiri dalam Islam. Mereka sama-sama memiliki keuntungan yang banyak dari keadaan tersebut.
Baca Juga: Cara Allah Mengabulkan Doa Orang Miskin
Faedah yang Didapatkan Orang Kaya dan Orang Miskin
Hal tersebut disampaikan oleh K.H. Irfan Zidny dalam acara “Kajian Online Ramadan IISB Pekan II Ramadan 1442 H” yang mengangkat tema “Hikmah di Balik Kisah Abdurrahman bin Auf – Perspektif Islam Memandang Kekayaan Materi” pada Sabtu, (24/4/2021)
Menurutnya, orang kaya itu mudah melakukan apa saja atau bisa beribadah dengan mudah menggunakan uangnya.
Sementara itu, orang miskin juga tidak kalah untungnya. Mereka mendapatkan tiga keuntungan seperti yang disampaikan oleh Rasulullah.
“Orang kaya bisa membangun masjid di dunia apabila ingin mempunyai rumah di surga. Selain itu, mereka juga bisa dengan mudah berangkat haji dan ibadah-ibadah lainnya yang pakai uang,” kata Kiai Irfan.
Sementara itu, orang miskin juga tidak kalah tinggi kedudukannya.
Contohnya adalah dalam salah satu hadis, dijelaskan bahwa ada rombongan orang miskin datang kepada Rasulullah.
Mereka berkeluh kesah karena tidak bisa melakukan ibadah yang dilakukan orang-orang kaya.
Rasulullah pun menyampaikan tiga keuntungan yang akan didapatkan oleh orang yang fakir.
Pertama, di surga nanti, akan ada satu kamar yang ahli surga lain itu ketika melihatnya seperti orang-orang di bumi yang melihat bintang-bintang di langit, jadi terlihat sangat indah sekali.
Kamar tersebut tidak boleh dimasuki kecuali oleh orang-orang yang fakir.
Kedua, orang fakir itu akan masuk surga duluan seukuran setengah hari daripada orang kaya. Setengah hari di akhirat itu sama dengan 500 tahun.
Ketiga, kalau orang fakir dan orang kaya sama-sama mengucapkan Subhanallah Walhamdulillah Walaailaahailallah Wallahuakbar, maka faedahnya tidak bisa disamai.
Baca Juga: Hikmah Adanya Orang Miskin
Ada Orang yang Memilih Menjadi Miskin
Setelah mendengar itu, rombongan orang miskin itu pun rela dengan kefakiran mereka.
Kemudian, hal yang perlu kita ketahui adalah ada tiga jenis orang di dunia ini, yaitu orang yang kaya, orang yang miskin walaupun sudah berusaha keras, dan juga ada orang yang memilih miskin.
Orang yang memilih miskin itu adalah Rasulullah.
Alasannya adalah Rasul ingin menemani mereka yang juga dalam keadaan miskin.
“Rasulullah itu sangat kaya. Miskinnya Rasul bukan miskinnya terpaksa, tetapi Rasul sendiri yang memiih dirinya miskin. Rasul melihat orang miskin lebih mudah tersinggung daripada orang kaya.
Oleh sebab itu. Rasul mau menemani mereka menjadi orang miskin,” jelas Kiai Irfan.
Itulah perspektif dalam Islam, yaitu yang dilihat bukan miskinnya dan bukan kayanya, tetapi bagaimana mereka memegang kekayaan itu.
Konsentrasinya adalah pada bagaimana seseorang memperlakukan dunia ini. [Ind/Camus]