• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 18 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Dua Jihad Orang yang Berpuasa

April 10, 2022
in Khazanah, Unggulan
Dua Jihad Orang yang Berpuasa

Foto: Unsplash

93
SHARES
715
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

Jihad tidak selalu di medan perang. Secara bahasa makna jihad sendiri adalah berjuang atau bersungguh-sungguh. Di bulan Ramadan ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk berjihad meraih kemuliaan Ramadan. Ada dua jihad bagi orang yang berpuasa di bulan ini yaitu puasa itu sendiri dan shalat malam.

Ustadz Faisal Kunhi M.A memberikan penjelasan singkat mengenai perkataan dari Al-Imam Ibnu Rajab  rahimahullah,

اعلَمْ أنَّ المؤمنَ يجتَمعُ له في شَهر رمضَان جهادَان لنَفْسِه

“Ketahuilah, sesungguhnya terkumpul dua jihad pada seorang mukmin dalam bulan Ramadan.

Baca Juga: Jihad bagi Mereka yang Lelah Hati

Dua Jihad Orang yang Berpuasa

جهادٌ بالنَّهار على الصِّيام

Jihad di siang hari dengan berpuasa.

وجهادٌ باللَّيل على القِيام

Jihad di malam hari dengan shalat malam.

فمَن جمعَ بينَ هذَيْن الجهادَيْن ، ووَفَّى بحُقُوقهما ، وصَبَر عليهما ، وفَّى أجرَه بغَير حسَابٍ

Siapa yang mengumpulkan dua jihad tersebut dan menunaikan hak keduanya serta bersabar atas keduanya, maka dia akan dibalas pahalanya dengan tiada batas.”

(Lathaif  al-Maarif, halaman: 171)

Penjelasan:

Bulan Ramadan adalah bulan kita berperang melawan hawa nafsu yang ada di dalam diri kita, karena musuh terbesar adalah diri kita sendiri. Jika tidak mampu mengontrol nafsu yang ada dalam diri, kita tidak akan bisa mengalahkan musuh di luar sana.

Puasa adalah latihan mengontrol terhadap yang halal, jika kita bisa lulus untuk bisa membatasi diri dari hal yang halal, maka terhadap yang haram kita lebih mampu lagi.

Puasa adalah latihan untuk tidak selalu memperturuti keinginan kita, karena apa yang kita inginkan belum tentu baik menurut Allah dan apa yang kita tidak inginkan bisa jadi baik menurut Allah, karenanya Allah berfirman,

“Dan berpuasa itu baik bagimu jika kamu mengetahui.”  (Q.S. Al Baqarah: 184).

Setelah kita berpuasa dari fajar sampai maghrib, kemudian  Rasulullah mengajak kita untuk shalat tarawih sebagai bentuk jihad kita di malam hari, agar apa yang kita sudah konsumsi ketika berbuka puasa tidak menjadi energi yang sia-sia, tetapi kita jadikan makanan itu sebagai bahan bakar untuk kita beribadah kepada Allah.

Tidak ada batasan raka’at dalam shalat tarawih, maka shalat tarawih yang baik adalah bukan 11 atau 23 raka’at tetapi siapa yang paling khusyu ketika melakukannya.

Agar pahala shalat tarawih menjadi sempurna maka kita diperintahkan untuk mengikuti imam sampai  shalat witr, karena dengan demikian kita akan mendapatkan pahala shalat malam satu malam penuh.

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda,

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً

“Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” (H.R. An Nasai no. 1605).

Karenanya barang siapa yang terbiasa shalat tarawih 11 raka’at hendaknya dia mencari imam yang melaksanakan shalat yang sama jumlah raka’atnya agar ia tidak kehilangan pahala satu malam penuh.

Dan bagi yang ingin melanjutkan shalat tahajud hendaknya ia tetap mengikuti imam sampai shalat witr, dan ketika selesai tahajud ia tidak perlu shalat witr kembali karena tidak ada dua witr dalam satu malam, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لاَ وِتْرَانِ فِي لَيْلَةٍ

“Tidak ada dua witir dalam satu malam.” (H.R. Ahmad: 15704, Abu Daud: 1227, Nasa’i: 1661, dan Tirmidzi: 432; dinilai shahih oeh Ibnu Hibban) [Ln]

Tags: Dua Jihad Orang yang Berpuasa
Previous Post

Cara Menjadikan Kopi Lebih Sehat Dikonsumsi

Next Post

Pemerintah Harus Lindungi Rakyat dari Efek Kenaikan Pajak, BBM dan Harga-Harga

Next Post
Indonesia Menjadi Negara Pengumpul Pajak Terlemah di Kawasan Asia Tenggara

Pemerintah Harus Lindungi Rakyat dari Efek Kenaikan Pajak, BBM dan Harga-Harga

Urutan Pemakaian Skincare Pagi dan Malam Hari yang Benar

Urutan Pemakaian Skincare Pagi dan Malam Hari yang Benar

Muslimah DPW WI Sulsel Bagikan Paket Ifthar Serentak di 24 Kabupaten

Muslimah DPW WI Sulsel Bagikan Paket Ifthar Serentak di 24 Kabupaten

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga