DOSA membuat kenikmatan ibadah dicabut. Hal ini sangat tidak menyenangkan karena akan membuat kita malas beribadah dan makin menjauh dari Allah.
Oleh sebab itu, salah satu agar kita semangat beribadah adalah meninggalkan perbuatan maksiat atau dosa.
Baca Juga: Melakukan Dosa Terang-Terangan
Dosa itu Membuat Kenikmatan Ibadah Dicabut
Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :
فما أذنب عبد ذنبًا؛ إلا زالت عنه نعمةً من الله بحسب ذلك الذنب، فإن تاب وراجع؛ رجعت إليه أو مثلها. وإن أصر؛ لم ترجع إليه أي النعمة، ولا تزال الذنوب تزيل عنه نعمة حتى تسلب النعم كلها !!!
“Tidaklah seorang hamba Itu melakukan sebuah dosa kecuali akan lenyap darinya sebuah kenikmatan dari Allah sesuai dengan besarnya dosa tersebut.
Jika dia bertaubat, dan kembali (Kepada Allah), niscaya nikmat tersebut, atau yang semisal dengannya akan kembali kepadanya.
Tetapi jika dia terus-menerus melakukan dosa, maka nikmat tersebut tidak akan kembali kepadanya, dan dosa-dosa akan terus melenyapkan sebuah kenikmatan dari seorang hamba hingga mencabut semua kenikmatan (Thariiqul Hijratain hal 271).
فلا تجد أقل بركة في عمره ودينه ودنياه ممن عصى الله، وما محقت البركة من الأرض إلا بمعاصي الخلق
“Engkau tidak akan mendapatkan orang yang paling sedikit keberkahannya pada umurnya, agamanya, dan juga dunianya, dibandingkan orang yang telah bermaksiat kepada Allah & tidaklah barakah dicabut dari muka bumi, kecuali dengan sebab kemaksiatan yang dilakukan oleh hamba-hamba Allah.” (Ad-Daa’ wad Dawaa’ hal 124)
Saudaraku, saat kenikmatan itu dicabut akibat dosa dan kemaksiatan yang telah dilakukan, lalu masihkah kita senantiasa melakukan kedurhakaan kepada Allah?
[Cms]
Ustaz Najmi Umar Bakkar
t.me/najmiumarbakkar