• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 15 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Dari Ji’ranah Kita Belajar Mengelola Kecewa (2)

Agustus 29, 2024
in Khazanah, Unggulan
Dari Ji'ranah Kita Belajar Mengelola Kecewa (1)

foto:pinterest

75
SHARES
576
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

BAYANGKAN Rasul yang mulia menghela nafas sejenak. Dapat kita rasakan kata-kata itu menggetarkan dada orang-orang yang diliputi iman itu.

Bayangkan tempat itu mendadak senyap, kecuali suara Rasulullah yang teduh.

Beberapa sahabat mulai menitikkan airmata.

“Apakah ada hasrat di hati kalian pada dunia?” tanya Rasulullah tanpa susulan jawab dari para sahabat. “Padahal, dengan dunia itu aku hendak mengambil hati segolongan orang agar masuk Islam.”

Rasul mulai menjelaskan alasan kebijakannya. Bayangkan para sahabat Anshar yang mengangguk paham dalam diam.

“Sedangkan terkait keimanan kalian, aku sudah teramat percaya.”

Kata-kata itu begitu dalam dan jujur. Tetes airmata tak kuasa lagi ditahan.

Terlebih ketika Rasulullah melanjutkan, “Apakah kalian tidak berkenan di hati, jika orang-orang lain pergi membawa onta dan domba, sementara kalian pulang bersama Rasul Allah?”

Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Sebuah perbandingan yang kontras. Kesadaran itu hadir tidak tiba-tiba.

Tangis para sahabat meledak. Jika bukan karena iman, kekuatan apa yang mampu menghadirkan kesadaran setelah kekecewaan?

Sungguh, iman merekalah yang menyebabkan semua itu terjadi.

Kisah di atas teramat panjang. Dari dalamnya kita belajar bagaimana dalam komunitas kebaikan sekalipun, kekecewaan itu nyaris tak dapat dielakkan.

Setiap kita mungkin pernah kecewa. Sebabnya bisa bermacam-macam.

Tapi sebagiannya karena kita tak persepaham dengan orang lain, apakah kelakuannya, kebijakannya, pernyataannya, perhatiannya, atau apapun.

Kita pun bisa kecewa karena merasa tidak mendapat dukungan yang memadai.

Dari Ji’ranah Kita Belajar Mengelola Kecewa (2)

Di dalam bilik-bilik rumah bisa lahir kekecewaan.

Suami kecewa pada istri atau sebaliknya, istri kecewa dengan suami.

Di ruang-ruang kerja, kekecewaan dapat juga timbul. Di manapun ketika kita berinteraksi dengan orang lain, kekecewaan bisa hadir tiba-tiba.

Kecewa itu bisa muncul dimana-mana, bahkan dalam dakwah sekalipun.

Sekali lagi, dalam dakwah, kecewa bisa juga tumbuh bagai ilalang.

Sebabnya bisa bermacam-macam. Gagasan yang dianggap tidak diperhatikan, selera-selera yang tak sama, kebijakan pemimpin yang tak memenuhi keinginan dan logika kita, perilaku dan tindakan saudara seperjuangan yang menjengkelkan, rumor yang menikam kita, dan yang lain.

Hanya kekuatan imanlah yang mampu menjaga kita dari penyikapan yang salah saat kecewa.

Sebagian di antaranya menyikapi dengan ngambek serta mutung.

Sebagian yang lain menyikapi dengan cara-cara yang lebih arif dan bijak.

Baca juga: Dari Ji’ranah Kita Belajar Mengelola Kecewa (1)

Jika kecewa datang menggerogoti, periksalah kekuatan iman kita, periksa pula niat-niat kita dalam beramal dan beraktivitas.

Jangan biarkan, kekecewaan ditanggapi dengan aktivitas yang tidak memuliakan kita.

Jangan pula sampai kekecewaan menyeret kita pada devisit iman dan juga devisit emosi.

Kita berdakwah, misalnya, bukan karena ingin selalu disenangkan. Bukan.

Fokus saja pada amal, meski upaya menggerogoti diri kita amat gencar.

Misalnya, sering terdengar, “Ngapain kamu berjuang tulus begitu, lihat kelakuan yang lain. Mereka cuma memanfaatkanmu.” Kita beramal bukan karena kelakuan orang lain.

Allah sudah memiliki mekanisme seleksi bagi siapapun yang lacur di jalan dakwah ini. Cukuplah bagi kita untuk husnudzan dan terus istiqamah beramal.

Mari kuatkan diri. Kita memilih jalan dakwah semata karena berharap ridha Allah dan komitmen di dalamnya.

Semoga Allah menjaga keistiqamahan kita dan menguatkan keikhlasan kita dalam beramal.[Sdz]

Sumber: Serambi Ilmu dan Faidah

Tags: Dari Ji’ranah Kita Belajar Mengelola Kecewa (2)
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Doa Buruk untuk Pelaku Kezaliman

Next Post

Plataran Bandung Jadikan Kota Bandung sebagai Iconic MICE Destination

Next Post
Plataran Bandung Jadikan Kota Bandung sebagai Iconic MICE Destination

Plataran Bandung Jadikan Kota Bandung sebagai Iconic MICE Destination

Vatican, Roma dan Mesjid Terbesar di Eropa

Vatican, Roma dan Mesjid Terbesar di Eropa

Cara Menggunakan Jahe untuk Rambut

Cara Menggunakan Jahe untuk Rambut

  • Mengenal Anger Release

    Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    2997 shares
    Share 1199 Tweet 749
  • Kisah Hasan bin Tsabit Dibayar Mahal untuk Menjelekkan Rasulullah, Tapi ini yang Terjadi

    469 shares
    Share 188 Tweet 117
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4911 shares
    Share 1964 Tweet 1228
  • Doa Rabithah dan Keutamaan Membacanya

    1973 shares
    Share 789 Tweet 493
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7363 shares
    Share 2945 Tweet 1841
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    344 shares
    Share 138 Tweet 86
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1363 shares
    Share 545 Tweet 341
  • Anak Indonesia Lakukan Aksi Solidaritas untuk Anak Palestina

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Peran Besar Kaum Perempuan Terhadap Perubahan

    1057 shares
    Share 423 Tweet 264
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5057 shares
    Share 2023 Tweet 1264
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga