ChanelMuslim.com – Covid-19, Jangan Biarkan Guru Kita, Dai, Ustaz Berutang untuk Makan, oleh: Denni Risman
Sebuah broadcast masuk di salah satu grup WA yang saya ikuti. Judul broadcast itu “Empati Pada Guru Kita”, bercerita tentang kondisi dai dan ustaz dalam kondisi wabah covid-19.
Broadcast itu bercerita tentang ada ustaz yang meminjam beras ke ustaz lain. Juga ada ustaz lain yang berutang Rp14.000 untuk membeli lauk makan keluarga di rumah.
Baca Juga: Orang Tua dan Siswa Protes Pencopotan Seorang Guru Muslim Karena Berjilbab
Covid-19, Jangan Biarkan Guru Kita, Dai, Ustaz Berutang untuk Makan
Miris memang.
Tapi itulah kondisi kita saat wabah covid-19 terjadi di negeri ini. Semua lini kena dampak ekonomi seperti yang beberapa kali saya tulis.
Saat kepedulian sosial kita bangkit, perhatian kita hanya tertuju pada kelompok fakir miskin dan kelompok mereka di jalanan untuk berbagi sembako dan nasi bungkus. Kita lupa, ada guru kita, ustaz dan dai yang juga terdampak secara ekonomi. Mereka, para guru kita ini termasuk kelompok dai dan ustaz medioker. Artinya secara ekonomi mereka tidak mapan sebelum covid-19.
Ketika keluar Fatwa MUI untuk menghentikan kegiatan keagamaan di masjid, para dai dan ustaz ini patuh dengan ulil amri. Mereka yang selama ini mendapat penghasilan dari mengisi ceramah Subuh, kultum Zuhur, Ba’da Maghrib dan Khatib Jumat semua tidak ada lagi. Ada lagi mereka yang jadi guru di MDA, Rumah Tahfiz/Tahsin serta mengisi pengajian di Majelis Taklim, sekarang tidak ada lagi.
Sudah hampir sebulan mereka di rumah, sesuai anjuran pemerintah, tentu semua uang di tabungan sudah habis. Saat broadcast ini masuk, tentu nurani kita paling dalam tersentak. Astaghfirullah. Ternyata kita lupa dengan para guru ini.
Lewat tulisan ini saya hanya bisa mengajak kawan-kawan yang punya rizki berlebih untuk menyisihkan uang untuk membantu para guru kita. Jangan biarkan para guru kita ini berutang untuk beli beras atau lauk untuk makan.[ind]