CARA memutus Bisikan Setan. Sobat Curhat Sahabat, setan itu secara terang-terangan mengakui bahwa merekalah yang membisikan manusia untuk berbuat dosa agar manusia itu masuk neraka.
Hal ini Allah abadikan dalam QS. Ibrahim ayat 22-23. “Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepada kalian, tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadap kalian, melainkan (sekadar) aku menyeru kalian, lalu kalian mematuhi seruanku. Oleh sebab itu, janganlah kalian mencerca aku, tetapi cercalah diri kalian sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian, dan kalian pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatan kalian mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.”
Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih. Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam surga itu ialah ‘salam’. (QS. Ibrahim 22-23).
Jadi setan itu tidak memiliki kuasa atas diri kita. Setan tidak bisa memaksa tangan kita, mendorong diri kita, menggerakkan kaki kita, yang ia lakukan adalah dengan bisikan halus untuk mempengaruhi pikiran sehingga kita bertindak sesuai dengan bisikannya.
Jadi kelak setan sendiri yang mengakui bahwa dialah yang membisikkan manusia untuk berbuat jahat dan dosa. Setan tidak memaksa karena tidak memiliki kekuasaan atas diri kita, setan hanya menyarankan dengan membisikan.
Misalnya seperti ini kata setan, “Saya yang membisikanmu untuk bercerai dengan istrimu, saya yang membisikanmu untuk korupsi, saya yang membisikanmu untuk membunuh dirimu sendiri, saya yang membisikanmu untuk membunuh orang lain.”
Semua itu diakui oleh setan bahwa karena ulahnyalah semua kejahatan manusia itu akhirnya terjadi.
Sobat, ahli maksiat yang ingin tobat juga dibisikkan setan agar menunda tobatnya. Kata setan: “Umurmu masih panjang nggak perlu tobat sekarang, nanti saja kalau sudah tua”.
Padahal hidupnya tidak sampai tua. Ada yang ingin sholat lalu setan membisikkan seperti ini, “Ngapain sholat, nanti kamu dikucilkan sama teman-temanmu lho. Nanti enggak ada yang mau berteman denganmu, nanti kamu dimusuhin sama teman-temanmu.”
Saat mau ingin sholat di masjid tiba-tiba ada bisikan seperti ini: “Ngapain pergi ke masjid, kamu nanti dianggap orang aneh, nggak pernah ke masjid tiba-tiba ke masjid.”
Saat ada niat untuk berjilbab lalu muncul bisikan seperti ini: “Enggak apa-apa tidak berjilbab ustazah fulanah saja enggak berjilbab kok, ngapain kamu pakai jilbab, nanti kamu enggak cantik, enggak gaul, primitif kalau pakai jilbab”.
Itu semua dari bisikan yang hanya kita saja yang mendengarkannya, orang lain enggak denger. Mau sholat malas, mau sedekah enggak jadi takut uangnya habis, mau berbuat baik enggak jadi, takut dikatakan sok baik. Semua itu adalah bisikan setan yang menghalangi diri kita untuk berbuat baik.
Dalam QS. An Naas yang mungkin kita sudah sangat hafal, dijelaskan bahwa kita diwajibkan untuk berlindung kepada Allah dari godaan setan.
Dengan cara apa setan menjerumuskan manusia? Dengan cara membisikkan, yang seringkali kita tidak sadar kalau itu datang dari setan.
“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (QS. An Naas: 1-6).
Sobat, surga dan neraka itu sama-sama untuk ahli maksiat, yang menjadi pembeda adalah surga untuk ahli maksiat yang bertobat sedangkan neraka untuk ahli maksiat yang tidak bertobat.
Baca juga: Kemampuan Setan Menyusup Melalui Aliran Darah
Lalu bagaimana solusinya?
1. Minta pertolongan Allah. Sesuai dalam QS. An Naas bahwa kita harus meminta pertolongan Allah atas godaan setan, caranya dengan membaca ta’awud, membaca 3 surat Qul (Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas) dan membaca ayat Kursi. Jika godaan setannya semakin dahsyat maka perlu ditambah dengan membaca surat Al Baqarah, tamatkan dalam waktu 3 hari lalu baca ulang lagi.
2. Lalu perbanyak meminta ampun atau banyak membaca istighfar. Solusi dari semua permasalahan itu ada pada istighfar. Jadi jika kita ingin Allah segera memberikan solusi dari masalah/musibah maka perbanyaklah istighfar.
“Barangsiapa yang melazimkan (membiasakan) membaca istighfar, Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dari setiap kesusahan, dan solusi dari setiap kesempitan, dan memberikan kepadanya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR Abu Dawud, An-Nasa’i, Ibnu Majah, & Al-Hakim).
3. Sadar akan bisikan setan. Saat ada bisikan untuk berbuat dosa atau berbuat dzolim kepada diri sendiri atau orang lain maka kita harus sadar diri bahwa semua itu bersumber dari setan. Jika misalnya ada bisikan yang menyuruh kita mengambil pisau lalu ada bisikan lagi untuk meletakkan pisau itu di urat nadi tangan kita maka sadari bahwa itu bisikan setan.
Jika kita tiba-tiba seperti ada bisikan untuk mengambil barang orang lain maka itu bisikan setan. Jadi sadari saat ini kita sedang dipengaruhi setan dan stop jangan mau dikendalikan setan.
4. Paham akan dampaknya. Saat ada bisikan yang menyuruh kita untuk berbuat dosa, maka pahami apa dampaknya. Jika ada bisikan untuk melukai orang lain, sadari apa dampaknya saat kita melakukan itu. Jika ada bisikan untuk melukai diri kita sendiri maka sadari adakah manfaatnya bagi diri kita.
Jika ada bisikan untuk mengambil pisau lalu meletakkan ujung pisau di perut maka bertanyalah pada diri sendiri apa manfaatnya bagiku. Jika kita terus memikirkan kesuksesan orang lain, bertanyalah pada diri sendiri apa manfaatnya bagiku.
5. Abaikan/ditolak. Jika kita sudah sadar bahwa semua itu adalah bisikan setan, langkah selanjutnya adalah mengabaikannya atau menolaknya. Stop dan jangan diteruskan, jangan dituruti. Sambil terus memperbanyak membaca istighfar.
6. Menghilangkan/memutus pikiran buruk. Jika masih mengganggu maka putuskan untuk tidak memikirkan itu lagi dengan mengatakan, “Ya Allah, aku memutuskan untuk menghapus pikiran buruk itu.”
7. Install pikiran yang positif dengan memperbanyak merasakan dua kata ini yaitu syukur dan sayang. Sekarang kita mulai fokus pada hal-hal positif misalnya coba tulislah 20 hal atau sebanyak-banyaknya hal-hal yang kita mesti syukuri dan ingat-ingatlah begitu Allah sayang kepada diri kita. Sudah berapa banyak Allah membantu diri kita saat kita sedang kesulitan. Ingatlah momen saat kita sedang sulit lalu Allah membantu dan menolong diri kita.[ind]
Kontributor: Rumah Pintar Aisha





