AMALAN bagi yang tidak mampu berkurban sangatlah banyak. Jika kita menilik esensi dari anjuran berkurban adalah ketaatan kepada Allah.
Kisah Nabi Ibrahim atas perintah Allah rela menyembelihnya anaknya adalah bentuk kesadarannya yang tinggi bahwa seorang hamba haruslah mengorbankan apapun untuk ketaatan, bahkan untuk sesuatu yang paling dicintainya.
Amalan Bagi yang Tidak Mampu Berkurban
Baca Juga: Tips Simpan Daging Kurban di Kulkas Agar Awet
Allah tidak memerintahkan Nabi Ibrahim untuk membunuh anaknya, namun Allah ingin menunjukkan bahwa harta, benda, bahkan anak keturunan bukanlah miliknya. Semua hanyalah titipan Allah dan sewaktu-waktu kita akan diuji dengan kehilangan itu semua.
Oleh karena itu bagi yang tidak mampu berkurban hendaknya ia memaksimalkan ketaatan dengan pengorbanan lainnya.
Imam Malik rahimahullah menasihatkan, “Siapa yang tidak mampu wukuf di Padang Arafah, hendaklah ia wukuf berhenti pada batasan yang sudah ditentukan Allah.
Siapa yang tidak sanggup mabit di Muzdalifah, hendaklah ia mabit berada di atas ketaatan kepada Allah supaya Allah mendekatkannya kepada diri-Nya.
Siapa yang tidak mampu menyembelih kurbannya di Mina, hendaklah ia menyembelih sifat kebinatangannya di mana pun ia berada supaya ia mencapai ketinggian surga.
Siapa yang tidak sanggup ke rumah Allah, ke Ka’bah, karena jauh, hendaklah ia menuju kepada Tuhan pemilik rumah. Sesungguhnya Dia lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”
Maka menjadi pribadi yang semakin taat adalah bentuk dari pengorbanan diri atas ketundukan kepada Allah. [Ln]