• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 12 Juni, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Aku Senang Berdandan untuk Isteriku

Januari 28, 2022
in Khazanah
Aku Senang Berdandan untuk Isteriku

Foto: Pixabay

71
SHARES
546
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Aku Senang Berdandan untuk Isteriku, oleh: Ustaz Faisal Kunhi MA

Ibnu Abbas berkata: “Saya senang berdandan untuk istriku sebagaimana saya senang bila istriku berdandan untukku”

Nabi saw bersabda:

الطهور شطر الإيمان

“Kebersihan itu separuh dari keimanan“

Karenanya semakin baik keimanan seseorang maka semakin bersih giginya, tertata rapih rambutnya dan bersih lagi suci pakaiannya.

Baca Juga: Tips Tampil Nyaman dan Cantik Saat Hamil

Aku Senang Berdandan untuk Isteriku

Iman itu bukan angan-angan tetapi ia apa yang terbersit di dalam sanubari lalu dibuktikan dengan aksi nyata di antaranya adalah pandainya seorang mukmin menjaga kebersihan dirinya.

Ibnu Al Jauzi mengatakan:

“Kemalasan merawat tubuh itu berakibat negatif pada agama dan dunianya.”

Sebelum para pakar rambut memperhatikan tentang kebersihan rambut, 14 abad yang lalu sang Nabi saw sudah berujar;

من كان له شعر فليكرمه

Barang siapa yang memiliki rambut hendaklah ia menghormatinya (yaitu dengan menyisirnya, memotongnya dan memberikannya minyak)

Separuh keimananan yang bernama kebersihan itu juga membuat seorang suami tidak hanya menuntut istrinya bersolek untuknya, namun ia pun tak sungkan berdandan untuk kekasih halalnya.

Sering kali kita berhias untuk orang lain, namun terhadap pasangan kita, kita tampil lusuh dan kusut.

Ibnu Abbas berkata:
“Saya senang berdandan untuk istriku sebagaimana saya senang bila istriku berdandan untukku“

Nabi Muhammad saw adalah sosok yang begitu bersih dan harum. Dalam hadist disebutkan:

“Ketika beliau mengangkat kedua tangannya ketiaknya berwarna putih, betisnya terlihat seperti batang kurma, beliau selalu membawa siwak dan ia tidak suka dicium kecuali dalam keadaan wangi.”

Mereka yang bersemburat iman dari hatinya juga sangat memperhatikan kebersihan pakaiannya. Bukankah Allah memerintahkan Nabi saw untuk mensucikan pakaiannnya dalam surat al Muddatsir sebelum beliau menebarkan firman-Nya?

Karena baju yang kotor dan tidak enak dilihat bisa menjadi penghalang dalam berinteraksi dan sebab gagalnya dakwah. Itu semua karena manusia menilai apa yang tampak dan terlihat.

Ada sebuah ungkapan yang masyhur;

نحن نحكم بالظواهر والله يتولى السرائر

”Kami menghukum apa yang tampak sedangkan Allah menguasai apa yang tidak terlihat“

Seorang ahli hikmah berkata:
Orang yang mencuci pakaiannya akan sedikit kesedihannya, dan orang yang wangi tubuhnya akan semakin cerdas otaknya“

Nabi saw juga pernah bertanya kepada sahabat:

“Kenapa kalian menghadap kepadaku dengan gigi yang kuning? Gosoklah gigi kalian.”

Inilah pesan buat kita semua untuk memelihara kebersihan gigi, karena bisa jadi pesan dakwah itu terhambat karena bau dan kuningnya gigi kita.”

Nabi saw bersabda:
“Seandainya tidak memberatkan umatku, maka pasti akan aku perintahkan mereka bersiwak setiap wudhu (setiap ingin shalat)”

Seorang yang bersinar imannya juga sangat mencermati kebersihan kukunya karena panjangnya kuku menjadi tempat bersemayamnya kototan dan penghalang air wudhu.

Ahli hikmah berkata:

“Orang yang panjang kukunya adalah orang yang kikir“

Ringkas kata, jika kita memang mengaku mencintai Nabi saw, maka ikutilah jejak langkah insan yang suci dan elok pandang itu, karena tanda cinta itu meneladani titah dan langkahnya.

Imam Syafi berkata;

لا تدع المحب إن المحب لمن يحب مطيع

“Janganlah kamu mengaku mencintai seseorang karena pecinta itu patuh kepada orang yang ia cintai“.[ind/majelismanis]

Tags: Aku Senang Berdandan untuk Isteriku
Previous Post

Aksi Heroik Relawan PKS Jatikramat Selamatkan Lingkungan Ini Patut Dicontoh

Next Post

Gerakan Menutup Aurat (GEMAR) 2020 Digelar di Jakarta

Next Post

Gerakan Menutup Aurat (GEMAR) 2020 Digelar di Jakarta

Ini Tiga Resep Sarapan Pagi Ala si Kecil Unaisah yang Bisa Dimasak si Kecil

Perdana, JIBBS Berangkatkan Siswa dalam Program Immersion Madinah-Umroh-Turkey

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga