- MENGETAHUI keutamaan bulan Muharram akan membuat kita memaksimalkan ibadah pada bulan ini. Sebab, tentunya sangat sayang apabila kita lewatkan begitu saja.
Baca Juga: Meriahnya Kegiatan Semarak Muharram 1445 H di Jawa Tengah
7 Keutamaan Bulan Muharram
Berikut beberapa keutamaan bulan Muharram.
1. Termasuk 4 bulan haram (mulia)
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah “12 Bulan”, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit & bumi, (dan) di antaranya “empat bulan” haram.
Itulah (KETETAPAN) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yg empat itu.” (QS. At-Taubah [9]: 36)
Bulan Muharram termasuk “BAGIAN” dari bulan-bulan yg Haram (Mulia) yaitu bulan “Dzulqo’dah”, “Dzulhijjah”, “Muharram” dan “Rajab”, dimana kaum muslimin “dilarang” untuk memulai peperangan.
(2). Dilipatgandakan pahala amal-amal shalih seperti shalat, bersedekah, baca al-Qur’an, berpuasa, berdzikir, dan lain-lain
Ibnu ’Abbas رضي الله عنهما berkata :
“Allah mengkhususkannya pada 4 bulan tersebut sebagai bulan Haram, dianggap sebagai bulan mulia, melakukan maksiat pada bulan itu dosanya akan lebih besar dan amal-amal shalih yang dilakukan (di bulan itu) akan menuai pahala yang lebih banyak.” (Lathaa-iful Ma’aarif hal 207)
(3). Muharram merupakan bulan terbaik setelah bulan Ramadhan
Al-Hasan Al-Bashri رحمه الله berkata :
“Sesungguhnya Allah MEMBUKA AWAL tahun dengan bulan Haram (Muharram) & telah menjadikan akhir tahun dengan bulan Haram (Dzulhijjah).
Lalu tidak ada bulan di dalam setahun SETELAH bulan Ramadhan, yang lebih mulia di sisi Allah daripada bulan Muharram. Dahulu bulan ini tlh “Dinamakan” Syahrullah Al-Asham (Bulan Allah yang Sunyi), karena Sangat Mulianya Bulan Ini.” (Lathaa-iful Ma’aarif hal 34)
(4). Puasa sunnah di bulan Muharram adalah sebaik-baik puasa setelah puasa di bulan Ramadan
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم
“Sebaik-Baik Puasa (Sunnah) “SETELAH” Bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Al Muharram.” (HR.Muslim no.1163, hadits dari Abu Hurairah)
(5). Bulan Muharram telah dinamakan Syahrullah (bulannya Allah)
Bulan Muharram disandarkan pada Allah (sehingga disebut Syahrullah atau Bulan Allah) untuk menunjukkan keistimewaan “di Bulan ini”. Dan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ” tidak menyandarkan” bulan lain pada Allah kecuali bulan Muharram saja.
(6). Puasa ‘Asyuro’ (pada 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lalu
Abu Qatadah al-Anshari berkata :
“Nabi ﷺ ditanya mengenai “keutamaan” puasa Arafah ?” Maka beliau menjawab: “Puasa Arafah akan MENGHAPUS Dosa setahun yang LALU & juga setahun yang Akan DATANG”. Dan Beliau juga Ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyuro’?
Maka Beliau menjawab : “Puasa ’Asyuro’ akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
Ibnu Abbas رضي الله عنهما berkata :
“Ketika Rasulullah Berpuasa ‘Asyuro’ (10 Muharram), & memerintahkannya, PARA Sahabat Berkata : “Wahai Rasulullah, Ini adalah hari yang telah diagungkan kaum Yahudi, dan Nashrani. Lantas Rasulullah ﷺ pun bersabda :
“Di tahun depan insya Allah kita akan “Berpuasa” Pada Tanggal 9 (juga)”. Ibnu Abbas berkata : “Sebelum tiba tahun depan ternyata Rasulullah wafat” (HR. Muslim no. 1134)
Imam az-Zuhri pernah safar, dan beliau berpuasa ‘Asyuro’, maka beliau ditanya:
“Mengapa Engkau Berpuasa, “Padahal” engkau itu Berbuka (tidak berpuasa) di bulan Ramadhan ketika safar ?”
Lantas Beliau Pun Menjawab : “Sesungguhnya Ramadhan itu ada “hari-hari lain” (untuk qadha puasa), sedangkan ‘Asyuro’ tidak ada (Hari Lain Utk Qadha Puasa).” (Siyar A’laamin Nubalaa’ V/342)
(7). Tanggal 10 Muharram adalah hari dimana diselamatkannya Nabi Musa & kaumnya dari kezhaliman Fir’aun
Ibnu Abbas رضي الله عنهما berkata :
“Ketika Nabi ﷺ tiba di “Madinah”, beliau Melihat Orang-Orang Yahudi BERPUASA di HARI ‘Asyuro”. Beliau bertanya : “HARI apa ini ?” Mereka Menjawab : “Hari yang baik, hari dimana Allah “menyelamatkan” Bani Israil dari musuh mereka, Sehingga Musa berpuasa”. Lalu Nabi ﷺ bersabda: “Aku lebih layak menghormati Musa dari pada kalian”. Lantas Nabi ﷺ berpuasa & memerintahkan sahabat berpuasa.” (HR. Bukhari no. 4680 & Muslim no. 1130)
[Cms]
Ustaz Najmi Umar Bakkar
https://telegram.me/najmiumar