ChanelMuslim.com – Korban selamat tsunami Banten dan Lampung perlu mewaspadai penyakit pneumonia. Namun, penyakit pneumonia ini bukan pneumonia biasa, tapi kemungkinan berisiko mengalami pneumonia aspirasi air laut.
Meski gejala hampir sama,ada perbedaan penyakit pneumonia biasa dengan pneumonia air laut. Ciri-ciri umum pneumonia air laut berawal dari sesak napas, nyeri dada dan memiliki riwayat tenggelam.
"Pneumonia biasa diakibatkan infeksi kuman melalui udara saat pasien batuk atau bersin. Sedangkan pneumonia aspirasi disebabkan adanya benda asing yang masuk ke dalam jaringan paru,” ujar Fahmi Alatas, dokter ahli paru Rumah Sakit Umum Persahabatan, Rabu (26/12).
Jika ada korban selamat yang mengalami penyakit pneumonia air laut, benda asing yang dimaksud berupa air laut itu sendiri. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan jaringan paru dan saluran napas.
Dalam mengurangi faktor risiko penyakit pneumonia, cara mudahnya seperti mengeluarkan air yang masuk ke saluran pernapasan dengan batuk. Cara ini memang bisa dilakukan, jika korban hanya tersedak air laut dalam jumlah terbatas.
Namun, risiko tidak bisa dikurangi, saat korban mendapatkan dampak air laut yang jumlahnya banyak.
Pengobatan yang tepat bagi para korban seharusnya menjalani bronkoskopi. Cara ini berguna untuk membersihkan saluran pernapasan (bronchial washing atau bronchial toilette).
Nantinya, ada alat yang dibilas dengan cairan steril berulang kali untuk menjamin kebersihan saluran napas. Metode bronkoskopi biasanya memakan waktu kurang dari 15 menit. Dokter akan memeriksa lubang hingga ke dalam paru-paru dengan teleskop fleksibel (bronkoskop).
Dokter juga akan menggunakan bronkoskop untuk memeriksa saluran udara. Dalam membantu membuat diagnosis, dokter dapat melakukan biopsi dan memasukkan sejumlah kecil cairan di paru-paru dan kemudian membuangnya.Bronkoskopi juga diterapkan untuk mengambil sampel mikroorganisme yang mungkin masuk bersamaan dengan air laut
Selain itu, pneumonia aspirasi air laut juga bisa terjadi pada pasien yang tersedak muntahnya sendiri. akan tetapi, dampak muntah sendiri masih berisiko kecil dari pada air laut.
Pneumonia aspirasi air laut memiliiki ciri dan sifat yang beda dengan cairan tubu. Hal ini membuat kerusakan paru-paru dan saluran napas harus dirasakan tubuh lebih dalam dan besar.
Adanya risiko yang besar, para korban selamat perlu bertanya dengan relawan dan tenaga kesehatan setempat. Jika korban selamat benar-benar mengalami penyakit pneumonia air laut, korban setidaknya bisa langsung dirujuk ke rumah sakit yang lebih baik.