USTAZ Satria Hadi Lubis menjelaskan pentingnya bonding dengan keluarga.
Semakin besar anak kita, semakin jaim (gengsi) ia untuk menunjukkan kasih sayangnya kepada kita, ayah ibunya.
Dulu waktu kecil, mereka yang mengejar-ngejar kita untuk dipeluk dan dicium sampai kita kewalahan. Kemana-mana inginnya ikut ayah ibunya.
Setelah remaja (dewasa) kondisi terbalik. Ayah dan ibunya yang mengejar-ngejar anak untuk dicium dan dipeluk. Kemana-mana inginnya tidak bersama ayah ibunya.
Namun itulah hukum parenting:
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Cinta adalah cinta
Walau ekspresinya berbeda-beda
Antara anak
Dan orang tua.
Walau anak remaja tidak ekspresif dalam menunjukkan cintanya, namun percayalah ada saat ia begitu khawatir terhadap orang tuanya.
Buatlah kebiasaan sederhana untuk anak sedari kecil agar ia mengenangnya setelah dewasa bahwa ia dulu pernah dekat secara fisik dengan ayah ibunya.
Ayah Bunda, Keluarga Bonding itu Penting
Baca juga: Solusi Ibu Bekerja Seimbangkan Peran dalam Keluarga
Entah itu kebiasaan dipijit atau main kuda-kudaan atau apapun yang ringan dan sederhana.
Percayalah, selain itu momen yang akan dikenang kelak, juga mampu menghabiskan rasa lelah menjadi bahagia tak terhingga.
Yang jika para jomblo tahu mereka akan menyesal berlama-lama jomblo.
Benar kata orang bijak, bahagia itu sederhana. Salah satunya melalui momen-momen kecil yang kita lalui bersama keluarga.
Teruslah menjaga bonding (ikatan hati) dengan keluarga, sesulit apa pun kondisi yang kita alami.
Paksakan diri dan kreatif membuat momen bonding dengan keluarga.
Jangan kita jaim mengekspresikan cinta kepada keluarga. Karena harta dan amanah yang tak ternilai adalah keluarga.[Sdz]