ChanelMuslim.com – Mungkin orang hanya melihat yang enaknya saja dalam hidup saya, terutama dalam membuat sekolah. Sebetulnya bukan saya nggak mensyukuri, tapi keyakinan bahwa JISc ada karena Allah menghendaki, besar banget dan saya sadar banget bahwa saya bukan owner yang sesungguhnya.
Saya hanya ketitipan saja. Saya cuma petugas. Yang mana semua itu akan dipertanggungjawabkan bila saatnya tiba. Makanya saya nggak berani macam-macam yang melanggar ketentuan Allah dan ketentuan hukum, tapi saya berani melakukan hal yang saya yakin berguna untuk umat, agama dan bangsa.
Cobaan ya banyak juga tapi saya nggak suka membagi cobaan. Minta doa juga saya agak malas karena yang kasih ujian kan Allah kalau saya mengadu sama orang saya malu. Masak mengadukan Allah ke orang. Saya juga jadi malas. Khawatir cerita sedih melebar kemana-mana dan ketika sudah selesai pun masih menjadi bahan cerita yang kadang simpang siur.
Maka saya cenderung share yang postif dan yang baik-baik saja. Sehingga yang sedih dan susah saya tanggulangi sendiri sama teman-teman leaders agar saya juga jadi mikir yang baik-baik saja. Karena saya yakin Allah mengikuti persangkaan hamba-Nya.
Kalau soal gangguan baik jin halus maupun kasar mah banyak, didemo, digertak, diancam, dicaci, dihina, diomongin, dibenci, diancam, digugat, diperas, dituduh, paling banyak sih difitnah. Duh, jadi makanan sehari-hari. Lama-lama jadi biasa. Sudah nggak kaget lagi. Nggak senyum juga sih tapi biarin saja atau anggap saja lagi main sinetron. Nanti juga lewat sendiri.
Padahal mereka nggak tahu ya kalau saya mah cuma emak-emak biasa yang cuma jadi petugas yang jalankan sekolahan milik Allah. Mau mengancam kayak apa juga kalau Allah takdirkan saya hancur ya hancur. Kalau Allah takdirkan saya baik ya baik. Saya sih bagaimana Allah saja. Namanya juga prajurit. Ikut saja.
Saya pasti ada salahnya dalam berbuat ini atau itu dan yang jelas saya tidak mampu mengikuti semua keinginan manusia. Semua juga inginnya sempurna. Siapa sih yang nggak mau tapi kan sebagai manusia biasa kita punya keterbatasan. Keterbatasan uang, waktu, tenaga, pikiran dan lain-lain. Maklum saya ini kan kumpulan manusia bukan kumpulan malaikat.
Saya mah ikut saja apa maunya Allah dan saya yakin Allah nggak akan meninggalkan orang yang berjuang untuk agama-Nya. Saya yakin itu. Allah nggak akan meninggalkan kita sendirian. Yang jelas kalau kita tidak salah dan yakin nggak menzalimi siapa-siapa. Kita harus tegar dan berani. Kita lagi memperjuangkan kalimatullah kok. Bukan lagi mencari uang, bukan lagi menumpuk harta.
Kita lagi cari kunci rumah di surga. Karena dunia akan ditinggalkan. Mana ada orang mati membawa kunci rumah? Sehebat-hebatnya manusia dia mati nggak membawa apa-apa. Ya sudah segitu saja. Semoga status ini mengingatkan teman-teman seperjuangan di JISc, JIBBS dan JIGSc baik kalangan guru, orang tua, anak maupun manajemen maupun yayasan dan semua yang berjuang di pendidikan bahwa kita tengah merangkai pilar-pilar masa depan di tengah kekacauan zaman.
Dan anak-anak kita adalah penerus pemikiran kita, penerus perjuangan kita, penerus cinta dan mimpi kita. Di tangan merekalah kita titipkan agama dan negara ini agar lebih baik pada masa mereka memimpin kelak.
Sore-sore lagi merenung. Sendirian. Sambil memikirkan cucian. Mau mencuci atau nggak ya? Tapi, besok mau pulang. Mana mau hujan. Jadi pulang membawa baju kotor. Padahal di rumah ada mesin cuci.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah bersabda,”Termasuk dari simpanan-simpanan kebaikan, menyembunyikan musibah-musibah, sesakitan serta sedekah”. (Riwayat Abu Nu’aim, dishahihkan oleh Al Hafidz As Suyuthi)
Website:
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: